Liputan6.com, Jakarta - Hamidah (46), dengan senyum semringah, melayani para massa aksi 212 yang mengantre dagangannya. Hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak subuh tadi memaksa para peserta aksi 212 di depan Gedung DPR RI merogoh kantong demi membeli jas hujan.
Di antara suasana yang riuh orasi pengunjuk rasa, suara Hamidah seakan lebih mengundang perhatian. Sebab, suaranya yang pelan membuat para pembeli harus lebih fokus mendengarkan si ibu.
Advertisement
"Rp 10 ribu saja harga biasa," tutur Hamidah kepada sejumlah pembeli di depan gedung DPR, Selasa (21/2/2017).
Ibu dua anak itu mengaku sudah dari pukul 05.00 WIB berada di lokasi aksi 212. Dia bersama tujuh rekan lainnya berangkat dari kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, menggunakan jasa mobil online.
Hamidah mengaku membawa lima lusin jas hujan yang diambilnya dari produsen di sekitar Ragunan, Jakarta Selatan. Senangnya dia saat menghitung tinggal dua lusin lagi dan laris sudah dagangannya.
"Alhamdulillah, Mas. Ini berkah hujan namanya. Hujan kan rezeki Allah," ujar dia.
Dia menyebut keuntungan tiap jas hujan Rp 3 ribu. Kepada produsen utamanya, dia harus menyetor Rp 7 ribu dari harga jual Rp 10 ribu.
Seorang peserta aksi 212 Sri Ningsih (25) bersyukur ada rezeki untuk warga lainnya dari unjuk rasa tersebut. Terlebih, memang kondisi cuaca yang beberapa kali hujan deras membuat peserta aksi tidak punya pilihan lain selain membeli jas hujan.
"Yang pada bawa mobil nggak siap jas hujan. Dipikir hujannya nggak lama kan," kata Sri.