Jangan Biarkan Anak Bermain di Air Banjir, Ini 8 Alasannya

Orangtua diimbau untuk melarang si Kecil bermain di genangan air banjir karena ternyata itu berbahaya untuk mereka

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Feb 2017, 12:40 WIB
Anak-anak jangan bermain di air banjir.

Liputan6.com, Jakarta Banjir menjadi peristiwa yang dikhawatirkan oleh warga, terutama warga yang tinggal di bantaran ataupun di tempat tinggal yang dekat dengan sungai/kali. Ketika ada peringatan banjir, Anda mungkin langsung mempersiapkan diri, bagaimana cara menyelamatkan diri dan barang-barang rumah atau pribadi yang dianggap penting.

Sebaiknya, Anda juga fokus pada keselamatan anak-anak menghadapi banjir. Sebagai orangtua, Anda harus menjaga anak-anak tetap aman menghadapi banjir. Namun, pemandangan anak-anak yang kerap bermain di air banjir menjadi perhatian yang perlu diwaspadai.Air banjir sangat berbahaya bagi kesehatan, menjijikkan, dan kotor.

Untuk itu, anak-anak harus menghindari bermain di air banjir, menurut ditulis Weather Nation, Selasa (21/2/2017).

1. Limbah mentah penuh kuman

Limbah mentah penuh kuman mengandung penyebab penyakit mikro-organisme seperti e coli, giardia, cryptosporidium, hepatitis A, dan kolera.

Jika anak sedang terluka, maka luka di daerah tubuh anak menjadi terinfeksi oleh air yang terkontaminasi. Limbah dapat berisi urine dan feses (kotoran), produk sanitasi seperti pembalut wanita maupun kertas toilet.

2. Nyamuk

Banjir dapat membuat kolam kecil menjadi tempat berkembangbiak alami untuk nyamuk, yang dapat membawa virus west nile. Hati-hati anak-anak yang bermain di kolam kecil yang terjadi pada waktu banjir.


Limbah berbahaya

3. Limbah berbahaya

Air banjir dapat berisi ratusan bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Contohnya, cairan kendaraan (minyak, gas, dan anti-freeze).

Limpasan (aliran air) dari fasilitas industri dan manufaktur yang dapat berisi bahan kimia beracun juga limpasan dari peternakan yang dapat mengandung pestisida, herbisida, pupuk, dan kotoran hewan.

4. Objek tajam dan berbahaya

Air banjir membawa segala sesuatu di jalan dan umumnya berkeruh dan berlumpur. Benda tajam dan berbahaya menimbulkan risiko potensial karena tersembunyi dari pandangan mata dan bisa menusuk kulit.

Benda-benda tajam bisa menyebabkan tetanus, e coli, dan menyebabkan anak-anak terjatuh, terjerat atau terluka parah. Contoh benda-benda berbahaya, yaitu pecahan kaca, kawat berduri, cabang-cabang pohon, dan pecahan logam.


Batu tersembunyi, selokan, dan lubang

5. Batu tersembunyi, selokan, dan lubang

Ketika hal di atas dapat menyebabkan anak-anak dan orang dewasa kehilangan pijakan atau mencederai pergelangan kaki. Dalam kasus yang lebih buruk, mereka bisa pingsan dan tenggelam.

6. Saluran pipa dan lubang got

Selama banjir saat air surut, saluran pipa dan lubang got menjadi perangkat isap yang kuat, yang dapat mengisap anak-anak atau orang dewasa dalam sekejap. Mereka dapat terisap di bawah permukaan air dangkal.

Anak-anak dapat tersedot ke dalam mulut pipa drainase yang tersembunyi dan tenggelam. Bahkan tubuh bisa terbawa ke sampai ke laut atau danau.


Lubang wastafel

7. Lubang wastafel

Lubang wastafel dapat tiba-tiba berbahaya saat banjir karena bisa mematahkan pipa air, pipa, kabel, saluran listrik, dan pipa gas, yang menyebabkan struktur benda di dekatnya menjadi tidak stabil.

8. Pencemaran air  

Air mungkin tidak aman untuk diminum atau dimasak setelah banjir. Selama dan setelah banjir, air dapat terkontaminasi dengan mikroorganisme seperti bakteri, limbah, limbah pertanian atau industri, bahan kimia, dan zat-zat lain, yang dapat menyebabkan penyakit kronis.

Sebaiknya, selalu berasumsi dan hindari dari jangkauan anak-anak bahwa air terkontaminasi. Tunggu sampai pihak berwenang memberitahu Anda. Jika Anda memiliki sumur pribadi, air harus diuji, apakah aman atau tidak, sebelum dikonsumsi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya