Tabrakan Maut di Bandung, Tubuh Korban Melayang Lewati Pagar

Pagar yang dilewati tubuh korban tabrakan maut di Bandung itu setinggi 1,5 meter.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 21 Feb 2017, 14:34 WIB

Liputan6.com, Bandung - Tabrakan maut terjadi antara mobil dan sepeda motor di Jalan Naripan, Kota Bandung, pada Senin dini hari, 20 Februari 2017, sekitar pukul 00.00 WIB. Kerasnya tabrakan menyebabkan tubuh pengendara motor melayang melewati pagar toko setinggi 1,5 meter.

Tubuh pengendara motor itu kemudian tergeletak di teras toko musik. Kejadian tersebut terekam CCTV sebuah kantor properti yang dipasang mengarah ke jalan.

"Kantor kami pasang CCTV. Jadi kejadiannya seperti itu. (Pengendara mobil) itu tidak hanya nabrak motor, tetapi juga nabrak dua orang yang sedang nongkrong di warung tak jauh dari tabrakan pertama," kata Teddy, karyawan perusahaan properti kepada Liputan6.com, Selasa (21/2/2017).

Menurut Teddy, mobil tersebut baru terhenti setelah menabrak kompresor tambal ban. Si pengemudi maut yang ternyata masih berusia sekitar 18 tahun itu sempat dipukuli warga sebelum dibawa ke Polrestabes Kota Bandung.

"Jadi, korbannya tiga orang. Satu meninggal, dua terluka. Ketiganya laki-laki," kata Teddy.

Menurut Teddy, rekaman CCTV itu diketahuinya setelah pemilik perusahaan mengirimkan gambar tersebut ke grup Whatsapp kantor. Ia awalnya mengira hanya video biasa saja. Namun karena penasaran, ia melihat rekaman itu yang ternyata mengerikan.

"Mobilnya saja hancur. Itu pasti kecepatan tinggi. Ngelihatnya saja saya seram," kata Teddy.

Saat kejadian, kondisi kantor sedang kosong. Semua pegawai sudah pulang ke rumah. Namun belakangan, pemilik perusahaan yang CCTVnya merekam kejadian itu belakangan dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

"Berdasarkan keterangan atasan saya, di mobil Brio itu ada tiga anak-anak ABG yang baru pulang dugem. Sebenarnya, di wilayah itu, kendaraan nggak boleh langsung lurus karena perboden. Harusnya belok kiri," ujar Teddy.

Berdasarkan informasi dari atasannya pula, pengendara motor yang tubuhnya melayang itu meninggalkan tiga orang anak balita. Yang paling besar baru berusia 5 tahun.

"Dia pegawai toko bed cover di Pasar Baru katanya," kata Teddy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya