Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) saat ini tengah menggila. Kesuksesan menggunduli 3-0 Saint-Etienne di leg pertama babak 32 besar membuat mereka diunggulkan bakal menjuarai Liga Europa musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Prediksi itu beralasan jika melihat kinerja mereka secara keseluruhan. MU hanya menderita enam kekalahan sepanjang musim dan tidak pernah tumbang pada enam laga terakhir.
Apalagi, Liga Europa bisa jadi salah satu jalan yang masih masuk akal untuk kembali ke Liga Champions musim depan. Dengan juara, mereka otomatis akan masuk babak grup.
Tentu Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan bakal mencoba meraih titel prestisius kedua di Benua Biru tersebut.
Ada lima alasan mengapa MU bisa memenangi Liga Europa musim ini. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Minim Rival
Raja Liga Europa, Sevilla, yang sudah lima kali juara, tak ada lagi berkompetisi di sana. Mereka mencoba mendaki gunung yang lebih tinggi dengan ambil bagian di Liga Champions.
Liverpool yang jadi pengadang mereka di babak 16 besar musim lalu juga absen. Karena itu, MU punya harapan besar terus melaju ke final dan jadi juara.
Di antara para rival, Tottenham Hotspur dan AS Roma mungkin patut dikedepankan. Namun, Tottenham saat ini terancam tersingkir dari Gent.
Advertisement
Jose Mourinho
Jose Mourinho punya segudang pengalaman soal kompetisi di Eropa. Dia mulai merasakan juara di Benua Biru sejak 2004 bersama FC Porto.
Mourinho kemudian merebut titel kedua bersama Inter Milan pada 2010. Sebelumnya, Mourinho juga pernah menjuarai Piala UEFA, cikal Liga Europa, pada 2003.
Mourinho sendiri tentu sadar, kalau kans untuk main di Liga Champions musim depan lebih besar jika juara di ajang ini. Ambisinya yang besar serta tahu medan kompetisi di Eropa jadi sesuatu yang bisa diunggulkan.
Taktik Bermain
Meskipun banyak pengamat memuji Jurgen Klopp, Pep Guardiola, hingga Mauricio Pochettino, MU di bawah Mourinho lebih menunjukkan fleksibilitas. Faktanya, MU sukses memutus prediksi bahwa akan main bertahan di bawah komando Mourinho.
Ambil contoh saat MU menggunduli Saint Ettiene tiga gol tanpa balas. Mereka berhasil memperoleh 59 persen penguasaan bola.
MU juga melakukan 12 percobaan, dengan lima di antaranya tepat sasaran dan tiga berbuah gol. Itu sudah cukup membuktikan kalau mereka bisa mememiliki keseimbangan dalam permainan.
Advertisement
Skuat Berkualitas
Tanpa memandang rendah klub lain yang masih berpatisipasi di Liga Europa, MU memiliki skuat yang lebih berpengalaman.
Contohnya Paul Pogba. Pemain Prancis ini sukses mengemas 48 penampilan di Eropa dan merasakan final Liga Champions kala membela Juventus pada 2014-2015. Belum lagi nama Zlatan Ibrahimovic yang sudah banyak makan asam garam di benua biru bersama Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, dan Paris Saint-Germain.
Mereka bisa membimbing pemain lainnya untuk fokus bermain di Liga Europa, dengan motivasi bermain di Liga Champions musim depan.
Peluang Tipis di Liga Inggris
Fakta kalau sampai pekan ke-25 Red Devils hanya berada di posisi keenam tentu bikin Mourinho pusing. Padahal, mereka sudah sekuat mungkin menyodok ke atas. Apa daya, pesaing mereka juga berusaha mempertahankan posisi.
Secara realistis, kesempatan terbesar MU adalah masuk empat besar. Saat ini mereka hanya terpaut dua poin dengan Arsenal yang ada di urutan tersebut.
Dalam posisi ini, MU bisa mengalihkan konsentrasi ke Liga Europa dan lebih serius di sana. (I. Eka Setiawan)
Advertisement