Liputan6.com, Jakarta PT BNI Multifinance, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), menargetkan perolehan laba pada tahun ini mencapai Rp 26 miliar, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 8,1 miliar.
Perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif usai merugi selama beberapa tahun. Pada 2015, BNI Multifinance masih rugi hingga Rp 12 miliar.
Direktur Utama BNI Multifinance Suwaluyo mengaku, usai terpilih memimpin pada Oktober 2015 lalu, dia mulai mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Ini dimulai dari pembenahan manajemen dan sumber daya manusia hingga mencari fokus bisnis. "Dulu pendapatan tak dapat mengcover ongkos. Saya juga baru mengetahui jika jumlah pekerja hanya 80 orang," ujar dia saat berbincang dengan media di Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya laba, setelah melalui berbagai langkah, aset perusahaan juga terus bertambah. Jika pada Oktober 2015 aset BNI Multifinance baru mencapai Rp 140 miliar, pada Desember 2015 naik menjadi Rp 177 miliar. Terakhir pada 2016, aset BNI bertambah menjadi Rp 517 miliar.
Direktur Keuanngan BNI Multifinance Rana Ranadi menuturkan, perseroan menargetkan porsi pembiayaan akan terus meningkat. Dari sebelumnya 25 persen untuk konsumer diharapkan bisa naik menjadi 35 persen-40 persen pada 2017 ini.
Sementara porsi terbesar masih berasal dari sektor produktif. Pada tahun ini, BNI multifinance juga mulai menjajaki pembiayaan perumahan.
Saat ini terdapat sekitar 150 perusahaan yang terdaftar menjadi nasabah BNI Multifinance dan sekitar 1.200 konsumer.
"Kami akan mengelola pembiayaan dari internal BNI seperti karyawan, lalu juga debitor BNI, dan bekerja sama dengan korporasi untuk pembiayaan kebutuhan karyawan dengan sistem pemotongan gaji seperti kendaraan, rumah sampai perkawinan," jelas Rana.