Liputan6.com, Jakarta - Emas sampai hari ini masih menjadi favorit masyarakat Indonesia sebagai pilihan produk investasi. Emas dinilai masih ampuh sebagai alat melawan laju inflasi. Di tengah masyarakat kita, emas menduduki peringkat utama bersanding dengan deposito bank dan properti sebagai produk investasi favorit.
Umumnya, orang sengaja membeli emas perhiasan untuk menunjang penampilan sekaligus bermaksud menabung. Ada juga yang lebih senang menyimpan uangnya dalam bentuk emas batangan.
Baca Juga
Advertisement
Cara pembelian emas juga sudah sangat beragam saat ini. Dari mulai membeli biasa, mencicil di bank atau pegadaian, sampai skema gadai.
Nah, bila Anda saat ini tengah mengincar emas sebagai wahana investasi, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut ini seperti dikutip dari HaloMoney:
1. Emas batangan atau perhiasan?
Bila niat Anda adalah untuk berinvestasi, akan lebih baik bila Anda memilih emas batangan atau emas lantakan. Pasalnya, bila Anda memilih perhiasan, harga emas perhiasan Anda akan turun paling sedikit 10 persen untuk ongkos pembuatan ketika dijual nanti.
Kelebihan emas perhiasan, dia bisa Anda pakai untuk menunjang penampilan. Tetapi, bila tujuan utama adalah untuk menangkal inflasi, lebih baik memilih emas lantakan.
Belilah emas batangan yang sudah terstandarisasi atau bersertifikat agar lebih mudah ketika kelak menjual kembali. Misalnya, emas Logam Mulai Aneka Tambang.
2. Menabung sendiri atau menyicil di bank/Pegadaian?
Saat ini banyak tawaran skema pembelian emas batangan dengan cara menyicil rutin. Skema ini tepat bagi kalangan yang ingin memiliki emas dalam jumlah besar tetapi terkendala pendanaan. Di pasar saat ini, harga emas paling murah yakni ukuran 1 gram mencapai Rp 592.000.
Sedangkan untuk ukuran favorit sebagai investasi mulai 10 gram, harganya berkisar Rp 5,58 juta. Bila Anda memang tidak memiliki uang cukup untuk membeli emas secara kontan, Anda bisa memanfaatkan skema cicilan emas.
Baca juga: Waspadai Jebakan Boros dari Promo Voucher dan Obral Diskon
Tetapi, Anda harus jeli mengamati berbagai syarat dan ketentuan yang diterapkan. Yang pasti terjadi, Anda mau tidak mau harus membayar harga lebih mahal bila membeli dengan cara mencicil. Biasanya bank atau lembaga keuangan lain yang menyediakan skema cicilan, membebankan berbagai biaya di luar biaya emas itu sendiri.
Mulai dari biaya administrasi, biaya titip, biaya cetak, dan lain sebagainya. Pilihlah skema pembelian yang paling ekonomis dan aman. Bila mau sedikit repot, lebih baik Anda menabung sendiri dana pembelian emas.
Dijual atau digadaikan saja?
3. Dijual atau digadaikan saja?
Salah satu alasan mengapa emas sangat popular di Indonesia sebagai medium berinvestasi adalah karena dia terbilang likuid atau mudah diuangkan. Ketika Anda tengah membutuhkan uang tunai, simpanan emas yang Anda miliki bisa dijual dengan mudah. Berbeda bila simpanan Anda berupa property yang relatif lebih sulit dijual.
Baca juga: Mau Tahu Cara Mengumpulkan Rp 30 juta dalam Setahun?
Nah, bila tiba-tiba Anda menghadapi situasi kebutuhan uang tunai dan kebetulan memiliki simpanan emas, menggadaikan emas bisa jadi merupakan pilihan lebih baik ketimbang menjualnya langsung.
Emas dalam jangka panjang berpotensi naik harga, sehingga dengan menggadaikan saja, Anda tetap bisa mendapatkan dana tunai namun tidak perlu kehilangan kepemilikan.
Namun, pilihan menjual simpanan emas dapat menjadi pilihan lebih tepat apabila harga emas saat itu tengah naik tinggi. Anda bisa membukukan capital gain atau keuntungan dari kenaikan harga dengan menjualnya ke pasar.
Advertisement