Liputan6.com, Barcelona - Awal pekan ini, pengadilan Spanyol menolak banding yang diajukan bintang Barcelona, Neymar terkait dugaan penipuan dan korupsi saat proses transfer sang pemain dari Santos, empat tahun lalu. Keputusan ini membuat Neymar tinggal selangkah lagi menjalani sidang.
Saat mendatangkan Neymar, manajemen Los Blaugrana --sebutan Barcelona-- mengungkapkan kalau transfer pemain asal Brasil itu seharga 57 juta euro atau setara Rp 806 miliar. Barcelona juga menyebut sebagian besar uang transfer, yakni 40 juta euro (Rp 565,9 miliar) masuk ke rekening keluarga Neymar.
Baca Juga
Advertisement
Namun, pihak berwengan menyakini kalau ada kejanggalan dari proses transfer tersebut. Mereka malah menyebut biaya transfer Neymar lebih dari 83 juta euro atau senilai dengan Rp 1,2 triliun.
Kasus penipuan ini mulai tercium setelah perusahan investasi Brasil, DIS mengeluh. DIS yang memiliki 40 persen hak olahraga Neymar dari proses transfernya hanya menerima 6,8 juta euro.
Seperti dikutip dari Marca, DIS merasa dicurangi karena sebagian dana transfer dirahasiakan oleh Barcelona, Santos dan keluarga Neymar.
Sebenarnya, pada November 2016, Neymar sudah dijatuhi ancaman penjara selama dua tahun dan denda 10 juta euro karena kasus penipuan dan korupsi ini. Namun manajemen Barcelona dan Neymar melakukan banding.
Hukuman penjara dua tahun untuk Neymar sebenarnya bisa dikurangi. Sebab, undang-undang di Spanyol menyebut pelaku yang baru pertama kali melakukan tindakan pidana bisa mendapatkan pengurangan sanksi.