Liputan6.com, Jakarta Mendapat nominasi dalam Piala Oscar jelas merupakan satu prestasi besar untuk para sineas, apa pun hasil akhirnya. Nominasi ini, seperti menjadi garansi bahwa film tersebut memiliki kualitas jempolan.
Namun nyatanya, tak begitu. Tak semua film yang masuk dalam Piala Oscar dielu-elukan kritikus dan media. Bahkan tak sedikit film yang dicela kritikus habis-habisan, namun tetap kebagian nominasi Oscar.
Baca Juga
Advertisement
Memang, nominasi yang diraih film-film yang dicap buruk ini bukanlah kategori krusial seperti Naskah Terbaik atau Sutradara Terbaik. Kebanyakan, memang masuk dalam kategori yang bersifat teknis atau kategori yang berdiri sendiri, seperti soundtrack terbaik.
People.com, pada Selasa (21/2/2017), memuat daftar sejumlah film yang dicap buruk, namun tetap masuk nominasi Oscar. Yang menarik, salah satu film dalam daftar ini masuk sebagai nominasi dalam Piala Oscar 2017 yang akan digelar pada 26 Februari mendatang. Berikut enam film di antaranya:
Suicide Squad (2016)
Meskipun Suicide Squad mampu memecahkan rekor pendapatan kotor seminggu setelah dirilis, namun sejumlah pihak menganggap kualitas film superhero ini buruk.
Vanity Fair menyebut Suicide Squad “Jelek dan membosankan”. Sementara Time menyebutkan bahwa saat Suicide Squad hanya bagus saat Harley Quinn pertama muncul di layar, tapi penonton dipersilakan meninggalkan kursi masing-masing setelah adegan ini selesai. Meski demikian, film garapan David Ayer ini tetap mendapat nominasi untuk tata rias dan makeup pada Piala Oscar 2017.
Advertisement
Fifty Shades of Grey (2015)
Film kontroversial yang diangkat dari novel karya E.L James ini menuai kritik yang bertubi-tubi. Rolling Stone menyebut film ini “membosankan, melanggar kesopanan, seperti sebuah iklan erotis untuk Pottery Bam.”
The New York Times, menilai bahwa performa aktor utama film ini, Jamie Dornan, terlihat hambar seperti sosok yang terbuat dari kayu atau balok lego. Tetapi ulasan buruk ini tak menghentikan film ini untuk mendapat nominasi Piala Oscar tahun lalu dalam kategori OST Terbaik lewat lagu “Earned It”.
Pearl Harbor (2001)
Menurut kritikus legendaris Roger Ebert, Pearl Harbor adalah sebuah film yang harusnya bisa jadi dua jam, namun dipanjang-panjangkan menjadi tiga jam. Film ini juga dicela karena penggunaan efek khusus yang berlebihan, juga kisah cinta yang terasa berkilau namun dangkal.
Meski begitu, juri Piala Oscar tahun 2002 masih menganggap Pearl Harbor layak menjadi nominasi untuk kategori Visual Efek Terbaik, bahkan memenangkan Oscar untuk Penyuntingan Suara Terbaik.
Advertisement
Transformers : Revenge of the Fallen (2009)
Roger Ebert menyebut sekuel ini sebagai “pengalaman mengerikan yang tak tertahankan”. Time juga menilai, film ini seperti tempat bermain dari neraka. Jenis di mana beberapa anak menghancurkan rumah Anda menjadi puing-puing dan melakukan serangan tak berujung di lantai ruang tamu,” tulis kritikus Time, Mary Polls.
Namun, Revenge of the Fallen berhasil meraih nominasi Oscar untuk Tata Suara Terbaik pada Piala Oscar 2010.
Waterworld (1995)
Film apokaliptik Waterworld juga menerima komentar sinis dari para kritikus. The New York Times menyebut film ini besar dan berotot, namun dipadukan secara sembarangan dan diselingi dengan banyak hal aneh. Namun, kritikus dari media ini menyebut Waterworld masih terbilang cukup menarik. Film ini mendapat nominasi Tata Suara Terbaik pada Piala Oscar tahun 1995.
Advertisement
Click (2006)
Roger Ebert kembali bersuara keras untuk Click. “Film ini dijual sebagai komedi, tapi kau tahu tidak? Ini tidak lucu,” komentarnya. Namun, siapa sangka Click muncul di antara nominasi Tata Rias Terbaik dalam Piala Oscar 2007.