Liputan6.com, Gunungkidul - Fenomena uap panas yang keluar di lahan rumah Trisno Wiyono, warga Dusun Kayen RT 2/3, Sampang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai diteliti.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta meneliti kandungan yang ada dalam uap air itu.
Pakar Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Wahyu Wilopo, mengatakan ada beberapa kemungkinan penyebab uap panas yang keluar dari dalam tanah di Gunungkidul.
Pertama karena panas bumi. Hal itu karena lokasi itu dekat gunung api purba di Gunungkidul. Namun, untuk memastikan ini perlu ada penelitian yang mendalam.
"Bisa karena panas bumi. Ada air di atasnya, kalau air kena panas kan keluar asapnya," ujar Wahyu, Selasa, 21 Februari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Wahyu mengatakan penyebab kedua bisa disebabkan timbunan organik yang sudah lama. Kandungan material organik yang tinggi ini kemudian mengeluarkan gas metan. Namun, diperlukan kajian lebih mendalam terkait hal itu.
"Atau karena material organik. Mengeluarkan uap dari organik di permukaan," kata dia.
Wahyu mengatakan walaupun ada dua kemungkinan, menurut dia, asal uap panas yang keluar dari tanah kemungkinan terbesar karena material organik. Sebab, panas bumi di dalam gunung api sudah lama hilang sejak dulu karena tertutup patahan akibat gempa.
"Kandungan Fe sudah diteliti, kandungan karbondioksida ya kecil, jadi tidak membahayakan. Kasih saja ayam. Kalau mati berarti bahaya," ujar dia.