Liputan6.com, California - Tahun lalu, Verizon mengumumkan bakal mengakuisisi Yahoo senilai US$ 4,83 miliar atau setara Rp 64,4 triliun. Sayangnya setelah kesepakatan tersebut, Yahoo justru baru mengumumkan kalau pihaknya menjadi korban peretasan dalam jumlah masif.
Gara-gara peretasan, citra perusahaan benar-benar hancur, belum lagi saat serangan lainnya menimpa Yahoo. Segera setelahnya, Verizon langsung meminta diskon dari Yahoo yang sedang terpuruk.
Mengutip Ubergizmo, Rabu (22/2/2017), Yahoo dan Verizon kini telah mencapai kesepakatan baru mengenai harga jual Yahoo. Keduanya sepakat dengan diskon sebesar US$ 350 juta atau setara Rp 4,6 miliar dari nilai pembelian sebelumnya.
Kesepakatan tersebut kini telah bulat, artinya tak ada lagi diskusi mengenai perubahan harga. Dengan adanya diskon, harga jual Yahoo kini turun menjadi US$ 4,48 miliar atau setara Rp 59,7 triliun.
Wakil Presiden Eksekutif Verizon Marni Walden mengemukakan, pihak Verizon percaya bahwa akusisi Yahoo sangatlah masuk akal dan strategis.
"Kami berharap untuk segera mengakuisisi Yahoo dan cepat menyambut bakat dan aset luar biasa yang dimiliki Yahoo untuk memperluas portofolio kami di bidang iklan digital," kata Walden.
Baca Juga
Advertisement
Selain diskon sebesar Rp 4,6 miliar, kedua perusahaan juga telah sepakat untuk memikul beban yang timbul akibat peretasan masif yang dialami Yahoo pada 2013 dan 2014. Yahoo juga harus berurusan dengan investigasi dari US Securities and Exchange Commission yang berusaha mencari tahu apakah perusahaan terlalu lama memberi informasi peretasan pada investor.
Yahoo sepakat untuk membayar 50 persen dari kewajiban kas yang timbul menyusul investigasi pihak ketiga terkait pelanggaran data. Sementara, kewajiban yang timbul dari tuntutan hukum para pemegang saham dan investigasi SEC akan menjadi tanggung jawab Yahoo.
CEO Yahoo Marissa Mayer, sebagaimana dikutip Tech Crunch, mengatakan, "Kami akan sangat bersemangat untuk bergabung besama Verizon dan AOL. Transaksi ini akan mempercepat operasi bisnis Yahoo terutama dalam bidang mobile, sekaligus efektif memisahkan saham Asia kami. Ini merupakan langkah penting untuk membuka nilai pemegang saham Yahoo."
Mayer mengemukakan, Yahoo memiliki tim yang hebat dan berpengalaman sehingga akan mempercepat keberhasilan integrasi keduanya. Saat ini Yahoo memiliki 1 miliar pengguna dan 600 juta di antaranya adalah pengguna mobile.
"Bergabungnya Yahoo ke Verizon dan AOL akan membuat satu portofolio besar yang dimiliki dan bermitra dengan merek global. Dengan kemampuan distribusi yang didukung teknologi luas, hal ini akan meningkatkan strategi pertumbuhan Verizon untuk menyediakan koneksi lintas layar bagi konsumen, pencipta, dan pengiklan," kata Yahoo.
(Tin/Isk)