Liputan6.com, Jakarta Bicara tentang seks, setiap orangtua harus memiliki strategi khusus untuk menyampaikan edukasi seks kepada anak sedini mungkin. Bukan hanya perihal seks menyebabkan kehamilan saja, tapi orangtua harus menyampaikan secara detail seperti fungsi alat kelamin hingga beragam penyakit menular seksual.
Namun, sebelum terlalu jauh dan dalam menjelaskan hal tersebut terhadap anak, berikut tahapan yang bisa dilakukan orangtua dalam menyampaikan edukasi seks kepada anak sesuai dengan usianya dikutip dari Pop Sugar, Rabu (22/2/2017).
Advertisement
Usia dua sampai tiga
Ajarkan anak untuk mengenali alat kelamin mereka dan lawan jenisnya. Orangtua harus menggunakan kata atau istilah anatomi yang sebenarnya. Jangan kikuk untuk menyebut kata penis atau vagina.
Pada usia ini, orangtua juga harus mengajarkan anak agar alat kelamin mereka tidak disentuh oleh siapa pun, kecuali dengan ibu dan ayah atau pengasuh anak di rumah.
Usia empat sampai lima
Orangtua harus mengajarkan si Kecil agar tidak keluar kamar tidur atau kamar mandi tanpa mengenakan baju atau celana. Terpenting saat mereka selesai mandi, biasakan anak mengenakan baju di dalam kamar mandi atau membiasakan mereka keluar kamar mandi dengan menutupi tubuhnya menggunakan handuk.
Di usia ini, orangtua juga harus mengingatkan anak bahwa tak ada satu orangpun kecuali ayah dan ibu yang boleh mencium, memeluk, atau memberikan sentuhan secara fisik.
Usia enam sampai sembilan
Usia ini menjadi masa yang cukup rawan untuk memberikan edukasi seks kepada anak. Umumnya saat anak memasuki usia ini mereka mulai penasaran dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap seks dan tubuh mereka.
Untuk memberikan pemahaman edukasi seks terhadap anak di rumah, orangtua bisa menggunakan buku panduan untuk menjelaskan hal-hal yang sulit dipaparkan secara lisan.