Liputan6.com, Jakarta Sebuah video tersebar luas di media sosial. Video tersebut merekam kegiatan petugas kebersihan atau pasukan oranye yang tengah mencari sampah di got dengan air hitam pekat.
Dalam video berdurasi 1,43 menit itu, pasukan pembersih di bawah Dinas Lingkungan Hidup atau Pasukan Oranye tidak menggunakan alat pengaman apa pun saat menyelam di got berair hitam.
Advertisement
Dalam hitungan detik, petugas tersebut "menghilang". Sementara dua rekannya menunggu rekannya tersebut. Petugas yang hilang itu akan muncul kembali ke permukaan dengan membawa sampah-sampah yang menyumbat got.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sudah menanyakan alasan pasukan oranye itu tidak menggunakan alat pelindung apa pun.
"Saya sudah tanya kenapa enggak mau pakai kacamata dan alat kemananan. Mereka bilang lebih enak, sering begitu. Saya juga takut kena matanya, tapi yang mau (pakai alat) harus belikan alat yang lengkap," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Isnawa Adji, membenarkan ada pasukan oranye yang menyelam membersihkan gorong-gorong.
Menurut dia, pasukan yang menyelam itu sudah ahli dalam membersihkan got.
"Oh itu PHL (pegawai harian lepas) kita. Kami kan membersihkan gorong gorong sama saluran mikro selama musim hujan, sumbatan sampah itu kita bersihkan. Mereka (PHL nyelam) sudah ahlinya, he-he... Kita kan memang carinya yang berpengalaman," jelas Isnawa.
Isnawa mengklaim, sudah meminta para PHL mengenakan alat pengaman diri (APD). Hanya saja, para Pasukan Oranye banyak yang lebih nyaman bekerja tanpa APD.
"Yang pasti PPSU atau PHL harus mengutamakan aspek keselamatan diri. Harus pakai APD, kadang PHL saya saja juga suka ngeyel nih, enggak pake APD bilangnya panaslah. Padahal kan demi keselamatan dia. Makanya dia harus pakai rompi, sepatu karet, sarung tangan," ucap Isnawa.