Liputan6.com, Kupang - Angka partisipasi pemilih dalam Pilkada Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melampaui angka 79 persen. Angka partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2017 ini, lebih tinggi empat persen dibanding pemilu legislatif 2014.
"Partisipasi pemilih 79 persen lebih atau mendekati angka 80 persen. Partisipasi ini lebih tinggi dari target nasional sebanyak 77 persen," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Flores Timur Erni Katana di Kupang, Rabu (22/2/2017).
Advertisement
Menurut dia, angka partisipasi pemilih pilkada di wilayah paling Timur Pulau Flores itu seharusnya bisa lebih tinggi lagi. Namun, menjelang hari pemungutan suara pada 15 Februari, ribuan kepala keluarga sedang menghadapi bencana angin puting beliung yang memporakporandakan rumah mereka.
"Banyak di antara mereka sedang sibuk memperbaiki rumah atau mempersiapkan tempat tinggal darurat, sehingga bisa jadi mereka tidak berpikir untuk datang ke tempat pemungutan suara untuk memberikan hak suara," ujar Erni, seperti dilansir Antara.
Selain itu, lanjut dia, banyak juga warga yang meninggalkan kampung halaman untuk mencari kerja ke luar daerah.
"KPU sudah maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat tetapi memang ada banyak faktor yang menjadi penentu, apakah orang mau menggunakan hak suara atau tidak. KPU tidak bisa memaksa pemilih," ucap Erni.
Apalagi, memberikan suara dalam sebuah pilkada bukanlah sebuah kewajiban.