Liputan6.com, Reykjavik - Pernyataan Presiden Islandia, Gudni Th. Johannesson menuai perdebatan. Bukan terkait kebijakannya, melainkan perkara boleh tidaknya nanas dijadikan taburan piza.
Apa yang terjadi di Islandia berbeda dengan negara-negara lain yang sedang dihadapkan persoalan lebih pelik. Misalnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi kecaman soal kebijakan imigrasinya, Perdana Menteri Inggris Theresa May sedang mempersiapkan realisasi Brexit, dan PM Australia menegaskan komitmennya pada solusi dua negara untuk menangani konflik Israel-Palestina.
Advertisement
Seperti dikutip dari CNN, Rabu (22/2/2017), perdebatan soal nanas dan piza berawal saat Presiden Gudni menjawab pertanyaan yang diajukan seorang siswa sekolah menengah atas di Islandia Utara.
Siswa itu bertanya, apa pendapat sang pemimpin soal taburan nanas di atas piza.
Sang presiden terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya. Menurutnya, ia "secara fundamental" menentang gagasan itu. Menurut dia, nanas dan piza bukanlah pasangan tepat.
Dia juga mengatakan, seandainya bisa, ia akan mengesahkan undang-undang yang melarang piza nanas di seluruh negeri, demikian dilaporkan situs media lokal Visir.
Kontroversi pun merebak, bahkan melintasi batas negara, terutama di dunia maya.
"Kebetulan aku suka nanas di atas piza. Aku akan memulai protes di luar Kedubes Islandia di London. #iampineapple," tulis pengguna Twitter, @geniuswriter1.
"Presiden Islandia ingin melarang nanas di piza?? Oh, mengapa ada kebencian yang diarahkan ke situ, piza nanas tak layak mendapatkannya," tulis netizen lain, @fassywassy.
Seperti dikutip dari News.com.au, perdebatan soal nanas di atas piza sebetulnya sudah lama terjadi, meski tak pernah ada konsensus yang tercapai.
Belakangan, Presiden Islandia, Gudni Th. Johannesson mengklarifikasi soal pernyataannya yang berniat melarang piza nanas.
"Saya suka nanas, tapi tidak pada piza," tulisnya di Facebook, dalam bahasa Inggris dan Islandia.
Gudni juga menjelaskan, sebagai presiden, ia tak memiliki kekuatan untuk membuat undang-undang yang melarang orang untuk menaburkan nanas pada piza.
Meski demikian, dia menambahkan, "Untuk piza, saya sarankan seafood."
Gudni menikmati popularitas besar sejak ia terpilih menjadi Presiden Islandia Juni 2016 lalu.
Dia dikenal karena gaya kepemimpinannya yang informal, tak kaku. Gudni bahkan pernah terlihat mampir ke gerai piza Domino dalam perjalanan pulang dari kantor.
Kontroversi nanas di piza memicu tanggapan dari netizen Swedia.
"Di Swedia, kami telah melewati pertempuran soal piza nanas dan sudah mencapai level pencerahan berikutnya: piza kari pisang," tulis @aronstrandberg.