Segmen 3: Pidato Presiden hingga Pembunuh Kakak Kim Jong-nam

Jokowi pidato di pengukuhan pengurus Partai Hanura. Sementara polisi Malaysia yakin Siti Aisyah sudah dilatih untuk membunuh Kim Jong-nam.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2017, 18:54 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutan dalam acara pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura 2016-2020 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Rabu (22/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bogor - Demokrasi di Indonesia sudah kebablasan, sehingga membuka peluang munculnya politik ekstrem. Pernyataan itu dilontarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, saat berpidato pada pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (22/2/2017). Menurut presiden, demokrasi yang kebablasan saat ini membuka peluang munculnya praktik-praktik yang bertentangan dengan Pancasila.

Sementara itu, polisi Malaysia yakin Siti Aisyah sudah dilatih untuk membunuh Kim Jong-nam, kakak pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Polisi pun membantah Siti Aisyah terlibat shooting untuk acara televisi Jepang.

Saksikan tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya