Liputan6.com, Jakarta - Pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua, Partai Amanat Nasional (PAN) hampir pasti mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atau Anies-Sandiaga. Sebelumnya pada putaran pertama, PAN mendukung Agus-Sylvi.
''Bisa dipastikan, kami walaupun belum diresmikan, kami tidak akan mendukung Ahok. 99 persen kami akan mendukung pasangan nomor tiga untuk Pilkada DKI, satu persennya karena belum diumumkan,'' ucap Ketua DPP PAN Yandri Susanto, di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 22 Februari 2017.
Advertisement
Pemberian dukungan kepada paslon Anies-Sandiaga, menurutnya, bukan karena persoalan PDIP atau Djarot Saiful Hidayat. Sebab sebelum hajatan Pilkada DKI 2017 digelar, ia mengaku PAN sudah berniat untuk berkoalisi dengan partai berlambang kepala Banteng dengan moncong putih tersebut.
"Bahkan, pada Mei sampai Agustus 2016, Ketum (Ketua Umum) PAN Zulkifli Hasan berulang kali bertemu Ketum PDIP Megawati dan sering mengunjungi Surabaya. Itu dilakukan untuk merayu Risma (Tri Rismaharini) supaya (PDIP) tidak mendukung Ahok," kata dia.
''Tapi PDIP tetap dukung Ahok, sehingga kami dukung Agus. Bukan karena faktor China atau Kristen. Tapi karena karakter dan etika dia (Ahok) tidak pas,'' ungkap dia.
Sekretaris Fraksi PAN ini juga menyebutkan, pilihan dukungan di Pilkada DKI 2017 tidak ada hubungannya dengan sikap politik skala nasional. PAN, ia menegaskan, tetap mendukung pemerintahan Jokowi -JK dimana, sang Presiden berasal dari PDIP.
"Kami tegaskan, koalisi Pilkada (Anies-Sandiaga) ini sangat pelangi, antar daerah sangat beda-beda. Sangat tidak pas jika koalisi Pilkada jadi standar skala nasional," tegas Yandri.