Diplomat Korut Bantu 4 Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam Kabur?

Otoritas Malaysia kini memburu dua tersangka baru, yakni seorang diplomat Korut dan staf maskapai Air Koryo.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Feb 2017, 09:36 WIB
Diplomat Korut Hyon Kwang Song yang diduga membantu kaburnya 4 tersangka pembunuhan Kim Jong-nam ( Royal Malaysian Police)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang diplomat Korea Utara (Korut) yang masuk dalam daftar buronan terbaru Kepolisian Malaysia terkait dengan kasus kematian Kim Jong-nam diduga adalah orang yang memulangkan empat tersangka lainnya ke Pyongyang.

Informasi tersebut diperoleh Channel NewsAsia dari sumber di Kepolisian Malaysia.

"Diplomat itu tertangkap CCTV mengantar empat tersangka warga Korut di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Dia ada di sana bersama-sama dengan seorang staf dari Air Koryo pada 13 Februari," ujar sumber tersebut seperti Liputan6.com kutip dari Channel NewsAsia, Kamis, (23/2/2017).

Diplomat yang diidentifikasi sebagai Hyon Kwang-song (44) merupakan sekretaris kedua di Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur. Sementara itu, staf Air Koryo yang juga tengah diburu diketahui bernama Kim Uk-il (37).

Staf maskapai Air Koryo, Kim Uk-il yang diduga terlibat dalam kaburnya 4 tersangka pembunuhan Kim Jong-nam (Royal Malaysian Police)

Sebelumnya, otoritas Malaysia mengatakan, keduanya masih ada di negara itu.

Empat warga Korea Utara yang melarikan diri itu masing-masing adalah Ri Ji-hyon (33); Hong Song-hac (34); O Jong-gil (55), dan Ri Jae-nam (57). Mereka diyakini telah merancang dan mengeksekusi plot pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong-un.

Keempat pria tersebut diduga merekrut dua wanita yang belakangan menyeka racun ke wajah Kim Jong-nam di KLIA, saat ia hendak kembali ke Macau, tempat di mana ia tinggal di pengasingannya.

Empat pria Korut tersebut meninggalkan Malaysia pada hari yang sama dengan kematian Kim Jong-nam. Mereka dikabarkan menempuh rute penerbangan Kuala Lumpur-Jakarta-Dubai-Vladivostok hingga akhirnya tiba di Pyongyang pada 17 Februari.

Dalam konferensi pers pada Rabu waktu Kuala Lumpur, otoritas Malaysia mengumumkan, telah meminta pihak Kedubes Korut agar mendorong kedua orang yang tengah mereka buru itu muncul demi membantu proses penyidikan.

"Kami telah menulis surat kepada duta besar agar mengizinkan kami untuk mewawancarai mereka. Kami berharap Kedubes Korut akan bekerja sama dengan kami dan memungkinkan hal tersebut terjadi dengan cepat. Jika tidak, kami akan memaksa mereka datang," kata Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar.

Pihak kepolisian Malaysia juga mendesak Kedubes Korut untuk membantu melacak empat tersangka di Pyongyang dan menyerahkan mereka.

"Kami telah sangat adil dalam penyelidikan dan mereka harus membantu kami," tegas Khalid.

Dalam kesempatan terpisah, Khalid mengungkapkan bahwa seseorang telah mencoba masuk ke kamar mayat di Kuala Lumpur Hospital di mana jasad Kim Jong-nam disemayamkan. Sejak saat itu menurutnya penjagaan keamanan ditingkatkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Terkait peristiwa tersebut, Khalid menolak menjelaskan lebih lanjut. Namun sumber di kepolisian menyebut bahwa orang yang mencoba masuk ke kamar jenazah itu adalah wartawan.

"Dia berusaha mendapatkan berita eksklusif," terang sumber itu.

Sementara itu, menanggapi keragu-raguan Korut atas proses penyidikan yang dilakukan otoritas Malaysia, Menteri Transportasi Negeri Jiran, Datuk Seri Liow Tiong Lai mengatakan, sejauh ini negaranya telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Ini dilihat dengan tertangkapnya sejumlah tersangka dalam waktu singkat.

Liow menegaskan bahwa kematian Kim Jong-nam terjadi di Malaysia sehingga negara itu berkewajiban memecahkan kasus ini.

"Ini telah menjadi kasus kematian tingkat tinggi. Seluruh dunia mengawasi kami, jadi sekarang kami berkewajiban untuk memastikan bahwa kasus ini diselidiki secara menyeluruh dan transparan," tegas Liow seperti dilansir The Star.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya