Liputan6.com, Jakarta - Penyedia layanan internet 4G berlisensi broadband wireless access (BWA), Bolt, mengaku tertarik untuk mengikuti lelang frekuensi 2.300 MHz.
Hal tersebut diungkapkan Chief Product Officer Bolt Billy Abe saat ditemui usai peluncuran 2 layanan internet terbaru Bolt di Jakarta, Rabu (22/2/2017) kemarin.
Billy mengatakan, saat ini Bolt telah memiliki lisensi untuk wilayah Jabodetabek, Banten, dan Medan. Namun untuk meningkatkan jangkauan layanan internet ke wilayah lain, Bolt memerlukan tambahan frekuensi di 2.300 MHz.
Baca Juga
Advertisement
Jika ternyata Bolt tak bisa mengikuti lelang, perusahaan mengaku akan terus meningkatkan layananyai sebab Bolt masih punya wilayah yang cukup potensial untuk digarap.
Head of Product Bolt Angkasa Perdana Putra menambahkan, posisi Bolt saat ini sudah cukup baik. "Sekarang kami masih bisa mengoptimalkan teknologi, masih ada 4x4, carrier aggregation, dan lain-lain," katanya.
Lebih lanjut, Angkasa mengungkapkan, kecepatan akses internet Bolt dengan frekuensi yang dimiliki saat ini sudah cepat berkat dukungan 3.600 BTS yang tersebar di Jabodetabek dan Medan.
Guna meningkatkan layanan internet di wilayah yang digarapnya, Bolt juga berupaya menambah 450 unit BTS tahun ini. "Jadi tinggal meningkatkan layanan saja, Bogor, Bekasi dan Banten cukup potensial," tuturnya.
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah melakukan konsultasi publik terhadap Rancangan Pengaturan Menteri mengenai seleksi pengguna frekuensi 2.100 MHz dan 2.300 MHz.
Plt Kepala Biro Humas Kominfo Noor Iza mengatakan, objek seleksi pada frekuensi 2.300 MHz terdiri dari satu blok dengan lebar 15MHz, peserta seleksi hanya dapat memenangkan pita frekuensi 2.100 MHz atau 2.300 MHz, dan peserta seleksi pita frekuensi 2.100 MHz hanya dapat mengikuti satu seleksi untuk satu blok.
(Tin/Cas)