Jokowi: Selalu Dampingi Siti Aisyah Agar Kasusnya Terang

Jokowi mengatakan, akan terus memantau perkembangan kasus pembunuhan yang melibatkan Siti Aisyah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Feb 2017, 14:06 WIB
Presiden Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyatakan, pemerintah akan terus berusaha mendampingi Siti Aisyah, WNI yang diduga terlibat kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

"Yang jelas kita akan selalu mendampingi. Saya sudah sampaikan ke Menlu, dampingi terus, lewat pengacara tapi sudah ditunjuk agar diberikan kepada Siti Aisyah. Biar semuanya terang benderang. Apakah dia korban atau memang ikut dalam," kata Jokowi di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).

Siti Aisyah diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Warga Serang, Banten itu kini sedang menjalani pemeriksaan oleh kepolisian Diraja Malaysia.

Jokowi mengatakan, akan terus memantau perkembangan kasus ini. Pemerintah akan menyampaikan sikap setelah kasus ini terang benderang.

"Kan masih berlangsung, ada interogasi yang selalu didampingi, nanti kalau sudah kira kira kelihatan saya sampaikan," pungkas Jokowi.

Siti Aisyah diduga terlibat kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Siti ditangkap aparat berwenang Malaysia pada 16 Febuari 2017. Penangkapan selang 3 hari dari insiden kematian Jong-nam.

"Dia teridentifikasi dari CCTV yang berada di bandara dan ia sendirian saat ditangkap," ucap Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar seperti dikutip dari Straits Times, Kamis 16 Februari 2017.

Siti ditahan di penjara Malaysia sejak, Kamis 19 Februari 2017. Awalnya, perempuan tersebut dibui di penjara di Negara Bagian Selangor. Namun, pada Sabtu 18 Febuari 2017, tempat penahanan Siti Aisyah dipindahkan dari Selangor ke Kuala Lumpur.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, berdasarkan pernyataan dari Liasion Officer (LO) Polri di Malaysia dan kepolisian setempat, Siti Aisyah tidak menyadari terlibat dalam pembunuhan.

"Informasi sementara yang kita terima dari LO kita yang di sana maupun dari kepolisian sana, yang bersangkutan itu (Siti Aisyah) diduga terlibat dalam kasus itu, tapi yang bersangkutan tidak menyadari bahwa itu adalah untuk pembunuhan," ucap Tito di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Kemudian, Siti Aisyah pun direkrut untuk menjadi pelaku prank atau lelucon. Tito menyebut, Siti Aisyah direkrut oleh empat orang yang berkewarganegaraan Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kalau kita 'Kena Lo'. Kalau enggak salah Kuala Lumpur (tempat perekrutan Siti Aisyah), tapi bukan di bandara tapi di tempat lain," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya