Liputan6.com, Jakarta Tema cinta, sudah bolak-balik diangkat ke layar lebar. Namun dalam film terbaru Angga Dwimas Sasongko, Buka’an 8, tema ini diangkat dengan cara berbeda. Termasuk juga para karakter yang ada di dalam film ini.
Lihat saja Alam (Chicco Jerikho), karakter utama di film ini. Bukannya lelaki yang melelehkan hati perempuan, di bagian awal kemunculannya ia justru bikin geregetan.
Baca Juga
Advertisement
Alam, adalah seorang seleb dunia maya yang eksistensinya diukur dari jumlah follower dan cuitan di Twitter. Bahkan saat hari perkiraan lahir sang istri, Mia (Lala Karmela), telah datang, ia masih sibuk menggelar twitwar dengan sejumlah selebtwit lainnya.
Belum cukup dengan problem di dunia maya, masalah di dunia nyata menghadang Alam. Ia salah menghitung tanggal berlaku diskon rumah sakit. Uang Rp7 juta yang ia bawa tak cukup untuk melunasi biaya melahirkan dan kamar rumah berkelas pilihannya.
Antara tak mau membebani Mia dan menyelamatkan mukanya, Alam lantas berbohong pada istrinya dan mulai mengambil sejumlah jalan pintas.
Masalah makin pelik saat sang ibu mertua yang hobi ikut campur rumah tangganya, Ambu (Sarah Sechan), datang berkunjung dengan membawa ‘bala tentaranya’. Termasuk Abah (Tio Pakusadewo), ayah Mia yang kena stroke semenjak tahu Mia hamil di luar nikah. Untung ada sang ibu (Dayu Wijanto) yang selalu berada di pihak Alam.
Seiring jalan lahir Mia yang makin terbuka, tingkah ceroboh dan jalan pintas yang kerap diambil Alam, kini berbalik menyerangnya.
Komedi yang Dekat dengan Kehidupan
Buka’an 8, adalah eksperimen pertama Angga Dwimas Sasongko dalam genre drama komedi. Dan Angga, terbilang sukses dalam percobaan pertamanya ini. Drama dan komedi sama-sama punya takaran yang pas dalam Buka’an 8.
Salman Aristo, yang bertugas menulis naskah, menyusun cerita ini dalam sejumlah babak yang rata-rata berdiri sendiri. Dalam arti, setiap babak—yang ditandai dengan naiknya bukaan jalan lahir Mia—mengeksplorasi permasalahan yang berbeda, sekaligus penyelesainnya.
Ini sebenarnya berisiko membuat Buka’an 8 terasa seperti potongan-potongan terpisah. Namun sebaliknya, benang merah film ini cukup terjaga. Selain running gags di sepanjang film, manajemen plot yang jelas arah dan klimaksnya, sangat membantu.
Selain para sineas di belakang kamera, keseimbangan antara drama-komedi dalam film ini tak lepas dari performa para bintang Buka’an 8. Bila diibaratkan sepakbola, jajaran pemain yang tergolong kuat di segala lini.
Chicco Jerikho termasuk mulus menjalani dinamika karakter Alam, sosok yang meski eksis di dunia maya namun butuh pengakuan dari keluarga sendiri. Dari yang tergantung pada hal-hal bersifat banal, hingga menjadi lebih dewasa dan lebih matang.
Lala Karmela tampil cukup meyakinkan di peran keduanya di film layar lebar ini—meski alasan ia berkeras ingin melahirkan secara normal sebenarnya terasa sedikit mengambang dan masih bisa dieksplorasi lebih jauh. Dibanding tokoh yang lain dalam film ini, pengembangan karakter Mia juga terasa terbatas.
Ada pun Sarah Sechan, Tio Pakusadewo, dan Dayu Wijanto, tampil cemerlang dengan karakternya masing-masing. Tak hanya mereka, para pemeran karakter kecil ikut bermain maksimal dalam film ini. Seperti penjaga laboratorium yang meski muncul sekilas, masih mampu memancing tawa.
Buka’an 8, bisa dibilang sebagai surat cinta untuk generasi milenial yang kini memasuki masanya untuk menjadi orangtua. Pasalnya, banyak hal dalam film ini yang mungkin akan menyentil para Generasi Y. Misalnya, betapa hal-hal yang bersifat dangkal seperti adu gengsi lewat unggahan di dunia maya, terlalu dianggap sebagai hal yang penting. Lewat tokoh Alam, Buka'an 8 mengajak generasi yang besar dengan teknologi untuk bercermin.
Namun tak hanya untuk anak muda, konten Buka’an 8 sebenarnya juga mampu beresonansi dengan penonton dari berbagai kalangan. Pasalnya, topik di film ini terasa seperti curhatan tetangga sehari-hari. Mulai dari hamil di luar nikah, belitan utang, hingga mertua yang rese. Buka’an 8 juga bicara tentang inti dari sebuah keluarga, yakni cinta suami istri, maupun antara anak - orangtua.
Jadi, jangan heran bila Anda bergantian tersenyum, tertawa, dan berkaca-kaca saat menonton Buka’an 8, yang telah mulai ditayangkan sejak Kamis (23/2/2017) ini.
Advertisement