Menjaga Keseimbangan pH Tubuh Harus Diprioritaskan, Kenapa?

Kadar asam basa (pH) atau ion hidrogen dalam tubuh patut dijaga keseimbangannya karena menyangkut semua sistem organ tubuh.

oleh Adanti Pradita diperbarui 24 Feb 2017, 13:40 WIB
Kadar asam basa (pH) atau ion hidrogen dalam tubuh patut dijaga keseimbangannya karena menyangkut semua sistem organ tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Seluruh sistem organ tubuh kita dan fungsinya bisa berjalan dengan baik jika keseimbangan pH dipelihara dengan baik. Dalam kondisi sehat, tubuh kita ada pada titik seimbang yang disebut homeostatis.

Namun ada kalanya tubuh berada di posisi kurang seimbang derajat pH-nya dengan kadar asam meningkat. Kondisi ini tentu berbahaya lantaran melemahkan seluruh sistem tubuh.

Keseimbangan pH memungkinkan fungsi tubuh untuk berjalan normal dan kuat melawan berbagai jenis penyakit. Jika terlalu asam, maka dampaknya bisa menyerang seluruh sistem organ tubuh.

Berikut penjelasannya seperti dilansir Mind Body Green, Jumat (24/2/2017).

Sistem pencernaan

Derajat pH yang tidak seimbang atau tingkat keasaman yang terlalu tinggi dalam perut pasalnya bisa menganggu kinerja sistem pencernaan. Seseorang akan merasa mual, kembung dan perih di bagian lambung ketika kelebihan asam di lambung dan kekurangan mineral alkali di saluran ususnya.

Sistem sirkulasi/kardiovaskular

Tingkat keasaman yang tinggi adalah penyebab utama penyakit jantung. Banyak orang mengira lemak adalah musuh utamanya, namun sebetulnya lemak bertindak sebagai pelindung pembuluh darah dari paparan asam yang kadarnya terlalu tinggi dalam tubuh.Jadi, penyakit jantung sebetulnya tercipta karena adanya ketidakseimbangan pada kadar pH tubuh yang pasalnya meracuni darah dan menyempitkan saluran peredaran darah tersebut.


Sistem kekebalan tubuh

Kadar asam yang terlalu tinggi mengancam sistem kekebalan tubuh. Keasaman menjadi pemicu berkembang biaknya patogen anaerob yang membuat bakteri jahat tetap hidup dan aktif menggerogoti tubuh. Kadar pH yang seimbang membantu menjaga agar bakteri jahat tidak aktif dan tersingkirkan dari tubuh.

Sistem pernapasan

Ketika jaringan beserta organ dalam tubuh didominasi dengan asam yang kadarnya sangat tinggi, kadar oksigen pun menjadi sedikit dan transportasinya ke seluruh jaringan terhambat. Sel-sel dalam tubuh pasalnya harus bernapas seperti kita dan rasio keasaman yang terlalu tinggi membuat sel-sel tersebut kesulitan bernapas lantaran yang merajalela di dalam tubuh adalah karbon dioksida. Hal ini kemudian memicu asma, flu dan bronkitis.

Sistem saraf otak

Keasaman melemahkan sistem saraf dengan merampas energi. Hal ini membuat kesehatan fisik, mental dan emosional terganggu.

Sistem reproduksi

Tingkat keasaman dalam tubuh yang terlalu tinggi bisa mengancam kesehatan sistem reproduksi kita. Secara spesifik, pH yang tidak seimbang akan membuat pria dan wanita kurang bergairah. Lalu mereka pun akan kesulitan mencapai kenikmatan seksual. Terlebih, hal ini juga bisa mengancam kesuburan serta meningkatkan risiko wanita alami keguguran saat hamil.


Sistem rangka tubuh

Ketidakseimbangan pH dan tersebarnya asam di bagian sendi dan pergelangan tangan memungkinkan seseorang menderita penyakit arthritis. Akumulasi asam diyakini merusak tulang rawan, membuatnya bengkak hingga terasa sakit sekaligus ngilu.

Sistem otot

Tingkat keasaman yang terlalu tinggi di dalam sel otot akan menghambat proses metabolisme yakni transformasi glukosa dan oksigen menjadi energi. Otot pasalnya tidak akan berfungsi dengan baik jika tubuh terlalu asam.

Sistem kulit/integumen

Ketika pH tubuh tidak seimbang maka penumpukan asam itu bisa menyebabkan peradangan pada kulit. Kulit menjadi rentan terhadap infeksi yang mana bisa menyebabkan lesi, memicu timbulnya jerawat dan juga bisa memperlambat proses pemulihan pada kulit yang terluka.

Sistem eksreksi/kantung kemih

Sistem ini terdiri dari beberapa organ dengan yang paling dominan adalah ginjal. Ginjal bertindak sebagai penyaring zat atau cairan dalam tubuh sekaligus membersihkan darah kita. Ketika tubuh kelebihan asam, ginjal akan terpaksa mencoba melindunginya dengan mengambil mineral alkali dari tulang dan membuangnya di dalam darah. Jika hal ini terjadi terlalu sering, maka mineral alkali akan menumpuk di ginjal dan tumpukan itu lambat laun berubah menjadi batu. Itulah yang sering disebut penyakit batu ginjal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya