Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku diminta Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo untuk tak terlalu memusingkan sumber pendanaan pembangunan mass rapid transit (MRT).
Menurut Ahok, pernyataan Jokowi itu disampaikan saat meninjau proyek MRT tahap pertama (Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia) bersama Ahok.
Advertisement
Ahok mengatakan, untuk pembangunan tahap kedua dan ketiga nanti, Jokowi berpesan padanya pembangunan bisa didanai pinjaman asing seperti halnya tahap pertama yang didanai pinjaman Jepang.
Tahap dua nantinya akan melayani rute Bundaran Hotel Indonesia (HI) - Ancol Timur dan tahap ketiga yang akan menghubungkan Cikarang, Jawa Barat - Balaraja, Banten.
"Beliau (Jokowi) katakan, jangan pikirkan dana," ujar Ahok usai meninjau pengerjaan konstruksi bawah tanah MRT di bakal Stasiun Setiabudi, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017.
Ahok menilai, saran Jokowi tersebut dimungkinkan karena ada banyak negara yang sudah tertarik memberi pinjaman untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sementara itu,nantinya saat telah beroperasi pada 2019, Ahok menyebut Pemerintah Provinsi DKI akan menjalankan mekanisme subsidi Public Service Obligation (PSO) atau subsidi yang membuat harga tiket MRT dapat terjangkau.
"DKI tanggung PSO itu dari pelaksanaan aturan ERP (electronic road pricing/jalan berbayar elektronik) nantinya. Sehingga terjadi administrasi keadilan sosial kan," ujar Ahok.