Liputan6.com, Porto - Mantan gelandang serang Porto Deco bercerita soal masa-masa indahnya bersama manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho saat masih menangani FC Porto. Deco sempat merasakan tangan dingin Mourinho, termasuk bersama-sama mengangkat trofi Liga Champions pada 2004.
Legenda timnas Portugal itu mengenang perjuangan Porto melangkah ke partai final dengan mengalahkan MU di fase 16 besar. Menang tipis 2-1 di Estadio do Dragao, mereka mengamankan tiket delapan besar lewat hasil imbang 1-1 pada leg kedua di Old Trafford.
Baca Juga
Advertisement
"Saya pikir saat itu kami lebih baik. Kami memainkan laga lebih baik tapi di pertandingan kedua, kami punya sedikit keberuntungan dan itu penting dalam sebuah kompetisi," tutur Deco kepada Manchester Evening News.
Meski berbau keberuntungan, lolosnya Porto ke babak selanjutnya mengejutkan publik pecinta sepak bola dunia dan memberi keyakinan Mourinho untuk menargetkan gelar Liga Champions. Mereka ingin mengawinkannya dengan trofi Piala UEFA yang direbut semusim sebelumnya.
"Saat Anda memenangkan sesuatu yang penting seperti Piala UEFA, itu memberikan Anda kepercayaan diri agar yakin bisa melakukan sesuatu yang penting di Liga Champions," tutur Deco, yang menutup karier di Brasil bersama Fluminense itu.
Pasca membawa Porto juara, Deco memutuskan menerima pinangan Barcelona sedangkan Mourinho hengkang ke Chelsea. Sewindu kemudian Mou datang ke Old Trafford sebagai manajer MU menggantikan Louis van Gaal.
"Dia tak bisa melakukan hal lebih untuk Porto karena dia sudah memenangkan segalanya. Saya juga pergi ke Barcelona. Para pemain penting meninggalkan klub dan itu normal," ucapnya.
"Kami paham ini di Porto. Mereka tak bisa mempertahankan pemain dan pelatih terbaik. Itu terjadi setiap saat," pungkas Deco.