3 Kesalahan Saat Memulai Bisnis Kecil

Sebagian besar dari kita percaya memulai bisnis apa pun membutuhkan karakter dan hanya orang tertentu.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2017, 05:30 WIB
Menghancurkan karir sangat mudah dan hanya dalam waktu singkat, jadi jangan lakukan 3 hal ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari kita percaya kalau memulai bisnis membutuhkan orang dengan karakter tertentu.Mungkin seseorang itu sudah punya bakat pengusaha. Atau dalam pikiran dan kesehariannya sudah memiliki jiwa pengusaha.

Selain itu, mungkin kita berpikir kalau memulai usaha atau bisnis harus memiliki koneksi atau jaringan dulu.Namun, tak semua kemungkinan benar. Disebutkan kalau setiap orang dapat memulai bisnis secara bertahap dari bisnis kecil. Apapun profesi orang tersebut.

Berikit adalah tiga hal yang membuat kendala bagi Anda untuk memulai bisnis kecil seperti dikutip dari laman Lifehack, ditulis Kamis (23/3/2017):

1. Ketakutan

Misalkan, alih-alih Anda percaya tidak punya cukup uang untuk memulai bisnis. Anda malah bisa berkata kepada diri sendiri "saya akan mencari dana untuk memulai bisnis baru ini".

Kemudian ada ketakutan kalau Anda tidak memiliki karisma dan membuat orang bekerja untuk Anda. Atau belum mampu menarik pelanggan. Coba berkata kepada diri sendiri "saya akan terbuka untuk belajar dengan cara-cara baru agar terlibat dengan orang.

Oleh karena itu, mengubah pola pikir dari ketakutan menjadi pola pikir percaya terhadap diri Anda. Bagi Anda calon pengusaha, ketakutan mungkin muncul. Misalkan Anda tidak punya cukup uang, saya tidak tahu mengenai bisnis, dan tidak memiliki koneksi. Alih-alih terus khawatir, yuk coba untuk mengubah pola pikir kalau Anda bisa untuk menjadi pengusaha.


Anda Butuh Gelar

2. Anda butuh gelar sarjana dan sertifikat

Ini adalah mitos besar kalau memulai bisnis perlu sertifikasi tambahan untuk pemasaran dan gelar magister dalam bidang ekonomi. Cara terbaik belajar memulai bisnis lewat pengalaman.

Selain itu, mungkin Anda berpikir untuk memulai bisnis yang sudah akrab dengan Anda. Ini tidak berarti harus sesuai dengan pekerjaan yang digeluti sekarang. Tak selalu seperti itu. Anda bisa memulai bisnis dari suatu bidang atau hal yang Anda sukai.

Jadi lewat pengalaman dan pengetahuan mengenai bisnis dapat menjadi dorongan Anda untuk terus mewujudkan cita-cita memulai bisnis dan mengembangkannya.

3. Semua menjadi sempurna sebelum dimulai

Salah satu mitos ketika memulai bisnis kalau Anda harus memiliki apa yang sudah dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Ini mulai dari rencana bisnis, kembangkan lewat media sosial, analisa profesional soal pasar, tim, dan lainnya.Kadang orang percaya hal tersebut harus dimiliki 100 persen sebelum menjalani bisnis.

Padahal mungkin saja Anda memiliki takut gagal sehingga mengkhawatirkan kalau saat memulai bisnis harus sempurna. Oleh karena itu, bertanya kepada diri sendiri, apakah orang lain ketika memulai bisnis juga telah menetapkan syarat yang juga ditetapkan Anda?

Selain itu mungkin Anda juga bisa menanyakan kepada diri sendiri ketika memulai bisnis, antara lain bagaimana Anda akan membantu orang lain dalam bisnis ini? Siapa yang akan menjadi klien ideal Anda?Apa pengalaman yang akan didapatkan?

Untuk meraih kesuksesan termasuk memulai bisnis membutuhkan suatu gairah dan energi melakukan hal yang sudah dicita-citakan dan inginkan termasuk memulai bisnis.Jadi ketika memulai bisnis penting untuk mengetahui apa bisnis yang akan dibangun oleh Anda.

Tentukan apakah Anda benar-benar mencintai dan memiliki gairah untuk melakukannya. Kemudian fokus terhadap tujuan. Hal itu membantu untuk mengurangi pikiran negatif. Melepaskan pikiran negatif bukan berarti kalau bisnis itu harus meninggalkan rencana, pemasaran, dan sebagainya.

Namun coba lepaskan pikiran negatif, kemudian Anda fokus untuk bertahap menjalani bisnis yang akan dijalani. Jadi selamat menjalani proses untuk menjadi pengusaha. (Dian Ayu)

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya