Kisah Muram Guru di Sekolah Terpencil yang Ditinggalkan Siswanya

Sekolah dasar ini hanya memiliki enam siswa kelas satu dan satu siswa kelas dua.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 24 Feb 2017, 18:31 WIB
Sekolah dasar ini hanya memiliki enam siswa kelas satu dan satu siswa kelas dua.

Liputan6.com, Jakarta - Sekolah dasar di desa Beimou, Provinsi Shandong, Tiongkok, bukanlah sekolah dasar kebanyakan. Di sekolah ini, hanya terdapat dua orang guru yang mengajar tujuh siswa karena banyak siswa yang pindah ke sekolah-sekolah di kota besar.

Wang Kaizhong adalah guru yang bertanggung jawab dan telah mengabdikan dirinya untuk mengajar di sekolah tersebut selama 32 tahun. Dia adalah kepala sekolah, guru, penjaga anak-anak, tukang masak, sekaligus supir mereka.

Melansir dari CGTN, Jumat (24/02/2017), di sekolah tersebut hanya terdapat dua ruangan kelas. Satu untuk enam siswa di kelas satu dan ruangan lain untuk Zhai Shan, satu-satunya siswa di kelas dua. Tidak mengherankan, Zhai meraih peringkat pertama di seantero desa tempat sekolah itu berada.

Meski demikian, sekolah ini memiliki semua yang dibutuhkan siswa: sebuah bangunan tiga lantai, taman bermain, dan peralatan kebugaran. Urbanisasi yang masif di kota-kota di Tiongkok membuat sekolah-sekolah di pedesaan kosong ditinggal penduduk.

-
 

Penurunan populasi di pelosok membuat sekolah sulit untuk bertahan. Lebih sering, seorang guru harus mengerjakan banyak tugas sekaligus.

Namun, terlepas dari semua kesulitan tersebut, Wang bertekad untuk tetap tinggal dan menjaga sekolah terus berjalan. Asalkan ia bisa melihat senyum di wajah siswanya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya