Liputan6.com, Brebes - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) saat ini tengah membangun empat flyover jalur tengah Jawa Tengah di Kabupaten Brebes dan Tegal. Selain itu, terdapat pula proyek perbaikan jalur Tegal - Purwokerto di ruas Prupuk hingga Tonjong.
Akibat pembangunan empat jalan layang sekaligus perbaikan jalan, Satlantas Polres Brebes dan Tegal melarang truk dengan sumbu roda lebih dari dua melintas di jalur tersebut. Namun, larangan tersebut diabaikan, sehingga kemacetan kerap terjadi di jalur tersebut.
Kasatlantas Polres Brebes AKP Arfan Zulkhan Sipayung mengatakan pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Jateng, dan Ditlantas Polda Jateng agar jalan nasional kelas I itu hanya boleh dilewati truk barang dengan maksimal muatan delapan ton.
Sebagai alternatif, pengendara diimbau untuk menghindari jalur perbaikan tersebut. Anda bisa melewati tiga jalur alternatif yang tersedia.
Pertama, Anda yang datang dari Tegal menuju Bumiayu bisa melewati pertigaan Yomanis kemudian belok kiri menembus Bumijawa, Jejeg, dan Linggapura, atau sebaliknya.
Kedua, Anda yang berasal dari Jogja menuju Jakarta bisa melewati jalur selatan dengan rute Wangon - Ciamis - Bandung - Jakarta, asal sebaliknya.
Ketiga, Anda yang hendak ke Purwokerto bisa melewati jalur provinsi. Rutenya Slawi - Yomani Lebaksiu - Bojong Tuwel - Moga -Belik -Bobotsari - Purbalingga - Purwokerto, atau sebaliknya.
Baca Juga
Advertisement
Kendaraan besar tidak disarankan melalui rute ini. Selain ada perbaikan, juga ada proyek pembangunan flyover di empat titik perlintasan KA, yakni Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek.
Biaya Rp 380 Miliar untuk 4 Flyover
Pembangunan empat flyover di atas lintasan kereta api di jalur Tegal - Bumiayu - Purwokerto itu ditargetkan selesai sebelum arus mudik 2017 untuk mengurangi uraian kemacetan.
Pasalnya, pada musim mudik jalur tersebut sering mengalami kemacetan karena antrean kendaraan tertahan kereta api yang melintas. Dengan pembangunan empat flyover itu diharapkan macet di jalur tersebut bisa berkurang sangat signifikan.
Diketahui, empat flyover itu dibangun di atas rel Kereta Api (KA) sebidang dan jalan raya, jalan nasional dari Brebes sampai Prupuk, Purwokerto. Berdasarkan data PT KAI, pada hari biasa ada 72 lintasan kereta. Sementara, dalam musim mudik berjumlah 92-98 lintasan per hari.
Kalau satu kali berhenti lima menit, berarti satu hari ada sekitar 450 menit atau sekitar delapan jam. Hal itulah salah satu penyebab kemacetan di jalur tersebut.
Empat jalan flyover itu dikerjakan tiga kontraktor BUMN yakni Adhi Karya untuk flyover Dermoleng dan Kretek, Brantas Abipraya menggarap flyover Kesambi, dan Hutama Karya membangun flyover Klonengan. Empat jalan layang tersebut dibangun sejak akhir tahun lalu dengan anggaran mencapai Rp 380 miliar dari Kemen-PUPR.