Liputan6.com, Ljubjana - Slovenia resmi mengesahkan pernikahan sejenis. Namun, pengesahan ini dinilai sebagai kebijakan yang tidak sempurna.
Sebab, otoritas negara tersebut melarang pasangan sejenis untuk mengadopsi anak, apapun alasannya.
Keterangan tersebut disampaikan Kepala Unit Pernikahan di Kota Maribor, Ksenija Klampfer. Ia mengatakan, pernikahan sejenis pertama yang dilakukan Slovenia terjadi pada Sabtu pekan lalu.
"Kami gembira dan bangga karena telah menyelenggarakan pernikahan sejenis," ucap Klampfer seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga
Advertisement
"Kami percaya pengesahan itu adalah langkah penting dan maju dalam membentuk formasi masyarakat inklusif di mana masyarakat punya hak yang sama," tambah dia.
Juru Bicara Kelompok LGBT Slovenia, Lana Gobec menyambut baik pengesahan tersebut. Namun, ia berharap penyempurnaan UU tersebut bisa segera rampung.
"Ini langkah yang sangat besar," tegas Gobec.
"Kami akan terus berusaha untuk melengkapan kebijakan ini agar hak dari pasangan sejenis dan hetroseksual bisa sama," tambah dia.
Berbeda dengan Gobec, seorang aktivis perjuangan LGBT Jure Poglajen mengaku tak puas. Tidak boleh mengadopsi anak, kata dia, masih membuat kelompoknya termarjinalkan dari masyarakat.
"Kami masih jauh dari tujuannya, jika negara mengakui HAM secara penuh, mereka sudah membuat hukum yang sudah memecahkan masalah tapi tidak dengan masalah dasarnya, semua orang harus punya hak yang sama," ucap Poglajen.
Meski di Kota Maribor sudah ada pasangan yang melangsungkan pernikahan, Pemerintah Ibu Kota Ljubjana menyebut tidak ada pasangan sejenis yang mendaftarkan pernikahannya dalam waktu dekat.