Ditanya Chevrolet Spin, GM Indonesia Berkelit

Chevrolet Spin sulit bersaing melawan Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 25 Feb 2017, 13:02 WIB
Aneka mobil Chevrolet Spin dengan berbagai macam warna tampak berjejer rapi

Liputan6.com, Jakarta - General Motors (GM) Indonesia sangat percaya diri menatap pasar otomotif Indonesia. Merekapun meluncurkan tiga model terbaru sekaligus mulai dari Chevrolet Trailblazer, Trax dan Spark, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (23/2) lalu.

Hadirnya tiga produk baru ini sontak mengundang rasa penasaran sebab sebelum resmi meluncurkan ketiga produk anyar itu penjualan GM Indonesia terseok-seok karena kalah pamor dari merek-merek mobil Jepang.

Ada anggapan dengan hadirnya Trailblazer, Trax dan Spark yang didatangkan langsung dari Korea Selatan, dan Thailand itu disebut sinyal terhadap kembalinya Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), Chevrolet Spin.

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Presiden GM Indonesia, Gaurav Gupta enggan berkomentar. Ia terus berkelit saat disinggung soal Chevy Spin hingga akhirnya memberikan jawaban di luar itu.

“Sekarang kami sedang fokus Trailblazer,“ jawab singkat Gaurav dengan memasang muka datar.

Sosok Chevrolet Spin memang masih cukup diingat publik. Maklum, LMPV tersebut di produksi di Pondok Ungu, Bekasi, pada 2013. Namun karena sulitnya bersaing dengan merek-merek Jepang, seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga, maka pada 30 Juni 2015, pabrik Chevrolet Spin resmi ditutup.

Jika melihat data Gabungan Industri kendaran Bermotor Indonesia (Gaikindo),  sepanjang 2014 penjualannya Spin tembus 7.475 unit, di 2015 hanya 3.552 unit atau merosot 52,4 persen. Hal ini pula yang menyebabkan Chevrolet tak  lagi bisa menyaingi produk LMPV lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya