Liputan6.com, Leicester - Claudio Ranieri mengeluarkan pernyataan pertamanya setelah dipecat sebagai manajer Leicester City. Ranieri dipecat lantaran dianggap gagal mempertahankan performa Jamie Vardy dan kawan-kawan.
Untuk saat ini, The Foxes --sebutan Leicester City-- yang musim lalu menjuarao Liga Inggris, berada di urutan ke-17, satu strip di atas zona degradasi dengan mengemas 21 poin. Jamie Vardy dan kawan-kawan baru meraih lima kemenangan.
Baca Juga
Advertisement
"Kemarin, mimpi saya sudah mati. Setelah euforia menjuarai Liga Inggris, saya bermimpi bisa bertahan bersama Leicester City, klub yang selalu saya cintai. Sayangnya, mimpi saya itu tidak terjadi," kata Claudio Ranieri, pelatih asal Italia, dikutip dari Sports Mole.
"Saya ingin berteruma kasih kepada Rosannya, istri saya dan semua keluarga atas dukungan mereka yang tak pernah putus selama saya masih di Leicester," ucap Ranieri menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Ranieri tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada manajemen The Foxes yang sudah memberinya kesempatan. "Saya harus berterimakasih kepada Leicester City," ujarnya.
"Petualangan yang menakjubkan bersama mereka akan selalu hidup bersama saya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan untuk semua staf dan semua orang yang ada di Leicester City atas kerja sama mereka musim lalu," ucap mantan manajer Chelsea tersebut.
Menakhodai Leicester City sejak 13 Juli 2015, Claudio Ranieri sudah memimpin dalam 81 pertandingan. Dia mencatatkan 36 kemenangan , 22 hasil imbang dan menelan 23 kekalahan.