Upaya Pemerintah Tingkatkan Produksi Padi di Lampung Selatan

Ini upaya pemerintah agar produktifitas padi dapat efektif dalam satuan luas lahan.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Feb 2017, 12:46 WIB

Liputan6.com, Lampung Selatan Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk meningkatkan produksi padi di Lampung Selatan, daerah yang menjadi sentra produksi padi untuk Lampung dan Nasional.

Seperti diketahui, padi merupakan tanaman yang banyak membutuhkan air. Agar produktifitas padi dapat efektif dalam satuan luas lahan, maka dibutuhkan suplai air yang cukup melalui jaringan irigasi. Tersedianya air irigasi yang cukup terkontrol merupakan upaya untuk meningkatkan produksi padi.

Mengingat begitu pentingnya irigasi maka kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan pengairan harus diikuti dengan perluasan jaringan irigasi melalui peningkatan penyediaan air tanah untuk memelihara tetap berfungsinya sumber air dan jaringan irigasi bagi pertanian.

Dalam rangka usaha meningkatkan pembangunan di sektor pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR melalui melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji sekampung meresmikan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT), Jumat (17/2) lalu, untuk masyarakat petani di Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.

Dirjen SDA KemenPUPR, Imam Santoso mengatakan JIAT merupakan kegiatan air tanah dan air baku pada BBWS Mesuji Sekampung dengan anggaran kegiatan pelaksanaannya bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2016.

"Pemboran sumur produksi dan pembangunan JIAT Rejomulyo ini tersebar di empat lokasi di Desa Rejomulyo dengan debit pengambilan masing – masing sekitar 20lt/dt, dan kedalaman sumur mencapai 100-145m2. Adapun luas daerah layanan jaringan irigasi mencapai 80 ha dengan masing – masing lokasi sebesar 20 ha," ujar Imam dalam sambutannya.

Imam menjelaskan setiap sumur melayani dan mengalirkan air dengan saluran tertutup (pipa) melalui 60 box bangunan bagi dengan masing – masing lokasi 15 box.

"Selain itu terdapat sumur bor dengan kedalaman 100-145m2 di dalam rumah pompa yang kami bangun. Air tanah dipompa menggunakan pompa submersible kapasitas 20lt/dt dengan sumber energi listrik dari genset kapasitas 37,5KVA," jelas Imam.

Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Syafruddin berharap pembangunan JIAT Rejomulyo dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

"Semoga pembangunan JIAT Rejomulyo dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kebutuhan pangan dan perekonomian serta kesejahterahan masyarakat petani di Desa Rejomulyo dan provinsi Lampung pada umumnya," harapnya.

 

Powered By:

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya