Liputan6.com, Heidelberg - Seorang pria pejalan kaki tewas dan dua orang lainnya terluka kala pengemudi menabrakkan mobilnya ke trotoar di tengah kota Heidelberg.
Si pengemudi juga mempersenjatai dirinya dengan pisau. Ia sempat kabur namun polisi berhasil menangkapnya.
Advertisement
Dikutip dari The Guardian pada Minggu (26/2/2017), pria itu sempat terkepung di sebuah kolam renang. Namun, saat mencoba kabur, polisi melumpukan dengan menembakkan peluru ke kakinya.
Insiden itu berlangsung pada Sabtu malam 25 Februari 2017. Kala itu, pusat kota tengah ramai dengan orang yang lalu-lalang. Polisi Mannheim mengatakan pelaku berusia 35 tahun warga negara Jerman. Pihak aparat menyebut ini bukan aksi terorisme.
Saksi mata mengatakan mobil Opel hitam tengah menunggu lampu merah di perempatan lampur merah di Bismarckplatz, area sibuk di pusat kota Heidelberg.
Setelah lampu berubah hijauh, mobil itu dengan kecepatan tinggi menuju sekelompok orang di trotoar dekat halte bus dan tram. Mobil itu menambrak tiga orang dan tertahan di tiang.
Pengemudi keluar dari mobil dan berlari membawa pisau. Namun, saksi mata yang melihat aksinya segera menghubungi polisi.
Polisi berhasil memojokkan pria itu di pintu masuk kolam renang dan meminta utuk menyerah. Namun, ia menolak dan kemudian kakinya ditembak.
"Korban tewas sebelumnya mengalami luka parah, ia berusia 73 tahun dan warga negara Jerman," kata pernyataan polisi.
Dua lainnya adalah warga Austria dan perempuan 29 tahun dari Bosnia-Herzegovina.
"Pelaku adalah warga Jerman berusia 32 tahun," ujar polisi. "Menurut investigasi, tidak ada indikasi terorisme dalam penyerangan itu," lanjutnya.
Namun demikian, sempat ada spekulasi bahwa pelaku adalah imigiran yang mendapat naturalisasi.
Polisi dalam Twitternya mengklarifikasi, "untuk semua yang berspekulasi, pelaku adalah warga Jerman tanpa latar belakang imigran."
Jerman tengah berada dalam kewaspadaan tingkat tinggi setelah insiden truk tabrak kerumunan di pasar malam pada malam natal lalu. Insiden itu menewaskan 12 orang. Pelaku adalah warga Tunisia yang tewas ditembak beberapa hari kemudian oleh polisi Italia.