Studi: Orang yang Susah Bangun Pagi Otaknya Lebih Cerdas

Umumnya mereka yang kesulitan bangun di pagi hari dipandang sebagai pemalas tapi faktanya ada kelebihan di balik itu.

oleh Adanti Pradita diperbarui 27 Feb 2017, 13:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Susah bangun di pagi hari kerap menjadi masalah lantaran seseorang akan menjadi terlambat ke sekolah, kampus atau ke kantor. Mereka yang mengalami kesulitan bangun pagi pasalnya dikategorikan sebagai orang yang malas dan terhindar dari potensi meraih kesuksesan.

Tentunya hal yang dianggap kekurangan ini membuat mereka yang susah bangun merasa kurang optimis akan masa depannya dan keberlangsungan karirnya di kemudian hari.

Alhasil, banyak dari mereka beralih mengandalkan alarm telpon genggang yang dinamakan snooze button. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang tidak bisa langsung sigap bangun di peringatan alarm pertama. Mereka umumnya akan memasang alarm setiap lima atau sepuluh menit agar mendapatkan waktu istirahat lebih lama.

Langkah ini sering dianggap sebagai aksi malas lantaran mengulur waktu. Namun sebuah penelitian bertajuk “Why Night Owls are More Intelligent’ yang telah diterbitkan pada tahub 2009 silam oleh Elsevier justru menunjukan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan menyalakan alarm setiap beberapa menit lantaran susah bangun di pagi hari justru memiliki otak yang lebih cerdas dibandingkan mereka yang langsung terbangun secara disiplin dengan satu kali bunyi alarm saja.

Seperti yang diinformasikan di laman Psychology Today, Senin (27/2/2017) temuan yang mengusulkan bahwa perilaku tersebut merupakan suatu tanda kecerdasan seseorang adalah suatu bentuk dampak positif yang bisa dirasakan oleh mereka yang susah bangun pagi dan selalu menyalakan alarm setiap beberapa menit.

Keputusan seseorang untuk mengabaikan bunyi alarm yang pertama dan memilih untuk lebih mendengarkan apa kemauan tubuh membuktikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, orang tersebut lebih ambisius dalam menjalankan sesuatu dan lebih mampu dalam upaya mengatasi masalah apa pun yang dihadapinya.

Terlebih, orang tersebut dianggap lebih kreatif dan mandiri lantaran tidak mau didikte oleh waktu tetapi tahu yang terbaik untuk dirinya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya