Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengungkapkan motif tawuran pelajar SMK Bunda Kandung dengan Adi Luhur. Dalam tawuran itu, pelajar SMK Bunda Kandung bernama Bagas meninggal dunia setelah dibacok empat pelajar SMK Adi Luhur.
"Motifnya anak muda ini ngeledek, ini yang disayangkan. Dari ledek-ledekan jadi begini. Kalau dibilang karena dendam masih kita dalami," kata Agung saat di Polres Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya, Senin (27/2/2017).
Advertisement
Polisi kini tengah mendalami apakah tawuran pelajar pada 14 Februari di sekitar Flyover Pasar Rebo ini sudah direncanakan atau dadakan. Namun begitu, polisi mengidentifikasi pelaku sudah memperisapkan senjata tajam.
"Kami sedang mendalami apakah tawuran ini direncanakan atau tidak, kalau sajam ini sudah dipersiapkan mereka, ada juga yang dibawa oleh teman-temannya," terang Agung.
Dia mengungkapkan empat pelaku tawuran pelajar berinisial AMB, MF, HY, dan DP ditangkap di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi masih memburu pelaku lain yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 10 orang.
"Pelaku enggak cuma 4 tapi terus kami melakukan pengejaran. Jumlah masih ada lebih dari 10 pelajar," ujar Agung.
Dalam video yang beredar di media sosial, dua kelompok pelajar yang diduga berasal dari SMK Bunda Kandung dan SMK Adi Luhur, tampak mempersiapkan diri dengan senjata tajam sebelum tawuran. Perlahan mereka berhadap-hadapan sambil mengayunkan senjata tajam ke lawannya.
Tak lama tawuran terjadi, seorang pelajar yang mengenakan switer biru muda terjatuh saat dikejar lawannya. Pelajar berumur 17 tahun dari SMK Bunda Kandung itu pun tewas seketika, akibat dihujani belasan senjata tajam.
Setelah tergeletak tak berdaya, korban tawuran pelajar tersebut digotong rekannya ke pinggir jalan hingga tawuran pun berakhir. Yang lebih mengenaskan lagi, tawuran ini disaksikan puluhan remaja. Bahkan tak jarang mereka mengabadikan aksi tawuran pelajar itu menggunakan ponsel.