Liputan6.com, Jakarta M Fadli Imammuddin memang gagal naik podium pada Kejuaraan Paracycling Asia 2017 yang berlangsung di Bahrain. Tampil di nomor Time Trial putra kelas C4, M Fadli harus puas finish di urutan keempat.
Meski demikian, Manajer Tim, Budi Saputro, tetap mengapreseasi pencapaian M Fadli. Menurutnya, hasil yang diraih mantan raja road race itu cukup menjanjikan. Apalagi, ini kejuaraan balap sepeda pertama bagi M Fadli.
Baca Juga
Advertisement
"Penampilan Fadli cukup baik karena ini kan event pertama untuk dia di balap sepeda. Secara mental, Fadli juga terlihat sangat bersemangat. Sebelum lomba dia terlihat sangat enjoy. Mungkin karena dia sudah terbiasa saat masih balap motor,” ujar Budi dalam rilis Komite Media PB ISSI yang diterima oleh Liputan6.com.
Pada tahun 2015 lalu, kecelakaan hebat memaksa M Fadli untuk pensiun dari balapan motor. Dia harus berpisah dengan kaki kirinya setelah ditabrak pembalap lain tak lama setelah finish pada lomba di Sirkuit Sentul, Bogor.
Meski masih aktif di sekolah balap miliknya, Fadli akhirnya memutuskan gantung helm setahun setelah kejadian. Pria kelahiran Bogor, Bogor, 25 Juli 1984, kemudian menerima tawaran untuk jadi pembalap sepeda paracycling.
Manajer tim Budi Saputro mengatakan pada Kejuaraan Asia Bahrain 2017, penampilan Fadli di luar dugaan.
Dia mengatakan bahwa India adalah lawan yang sangat berat karena negara itu sangat fokus di paracycling.
“Event ini bukan hanya yang pertama untuk Fadli, tapi untuk kami dari PB ISSI, sehingga kami belum kenal betul dengan kekuatan lawan. Tim India memang sangat bagus. Mereka menurunkan delapan atlet di kategori C.”
Menempati Possi ke-4
Sementara itu, Kategori C diperuntukkan bagi para atlet yang punya kelemahan pada otot dan/atau gangguan koordinasi, atau mereka yang diamputasi. Federasi balap sepeda dunia, UCI, membagi lagi tiap kategori dengan angka 1 hingga 5. Satu merujuk pada gangguan/keterbatasan paling parah dan 5 untuk kasus paling ringan.
Di kategori C, Fadli berlomba dengan delapan atlet lain dari kelas C2 hingga C5. Atlet berusia 32 tahun ini mencatat waktu, 24 menit 1,89 detik, dan menempati peringkat 4 di peringkat keseluruhan.
Demi memastikan semua atlet berkompetisi secara adil, UCI memberlakukan performance factor sesuai kategori. Alhasil, Abhisek (India) yang turun di kategori C2 dengan waktu total 24 menit 0,28 detik berhak menempati posisi pertama setelah catatan waktunya dikalikan dengan performance factor senilai 89,56 jadi 21 menit 29,91 detik.
Peringkat kedua ditempati Shah Divij, juga dari India. Dia mencatat waktu 23 menit 14,56 detik di kelas C5, disusul atlet India lain di kelas C4 Singh Harinder di urutan ketiga dengan waktu 23 menit 54,87 detik yang dikalikan performance factor 98,12 sehingga waktunya menjadi 23 menit 27,89 detik. Fadli sendiri di peringkat empat dengan waktu konversi 23 menit 34,78 detik.
Advertisement