4 Jurus Jitu Sebelum Ajukan Pinjaman KTA

Di awal tahun seperti sekarang ini, pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) cukup banyak dicari orang.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 28 Feb 2017, 08:00 WIB
Amankah Kredit Tanpa Agunan digunakan untuk uang muka rumah? Pelajari plus minusnya berikut ini!

Liputan6.com, Jakarta - Di awal tahun seperti sekarang ini, pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) cukup banyak dicari orang. Banyak orang bersemangat mewujudkan rencana di awal tahun. Misalnya, untuk renovasi rumah, memenuhi biaya pernikahan, tambahan modal usaha, dan lain-lain.

Bila Anda memang tengah butuh dana segar seperti KTA, di awal tahun ini banyak bank tengah gencar menawarkan pinjaman KTA dengan bunga ringan, bahkan di bawah 10 persen per tahun.

KTA memang bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan pinjaman dana segar. Ketimbang melakukan tarik tunai kartu kredit, pinjaman KTA lebih murah biayanya. Selain itu, pinjaman KTA bebas agunan aset berharga.

“Pinjaman KTA tidak perlu memakai agunan asset nasabah,” terang Jay Broekman, Managing Director Halomoney.co.id.

Nah, supaya pilihan Anda meminjam KTA bernilai ekonomis, perhatikan 4 strategi jitu dari Halomoney ini sebelum Anda mengajukan KTA:

1. Hitung bunga KTA

Tingkat bunga pinjaman berdampak paling besar pada beban cicilan bulanan yang harus Anda bayar kelak. Semakin rendah bunganya, semakin rendah pula cicilannya. Rata-rata bank saat ini mengenakan bunga mulai 0,99 persen per bulan sampai di atas 2 persen per bulan untuk pinjaman KTA.

Sebab itu, dalam pengajuan KTA, pastikan kamu sudah menghitung bunga dan membandingkannya dengan KTA dari bank lain. Pilihlah KTA berbunga paling rendah.

Penghitungan cicilan KTA memakai bunga flat, sehingga bunga KTA selalu dihitung berdasarkan besar pinjaman awal. Jadi, nilai utang tidak akan turun, meski Anda sudah melunasi sebagian cicilan.

Misalnya, kamu meminjam Rp 50 juta dengan bunga 10 persen per tahun selama 24 bulan. Maka, hitungannya adalah sebagai berikut:

Cicilan pokok = Rp 50 juta/24 = Rp 2,083 juta.
Bunga per bulan = Rp 50 juta x 10 persen/12 = Rp 416.66 juta
Angsuran per bulan = Cicilan pokok + Bunga per bulan = Rp 2.499.999, atau sekitar Rp 2,5 juta.

Sehingga, biaya bunganya sendiri mencapai Rp 10 juta dari pokok utang Rp 50 juta.


Biaya lain-lain



2. Biaya lain-lain

Dalam memilih produk KTA yang paling tepat, bunga pinjaman bukanlah faktor satu-satunya yang perlu Anda perhatikan. Bunga KTA murah memang akan meringankan cicilan kamu kelak, tetapi perhatikan juga biaya-biaya lain dalam pengajuan personal loan ini.

Komponen biaya lain dalam pinjaman KTA meliputi biaya administrasi, biaya provisi, asuransi, biaya keterlambatan cicilan dan biaya atau denda pelunasan dipercepat.

Jadi, ketika sebuah bank menawarkan pinjaman KTA dengan iming-iming bunga rendah, jangan lupa pula mempertimbangkan biaya lain-lain untuk membandingkan apakah tawaran bank tersebut benar-benar ekonomis. Pilih produk KTA paling ekonomi dalam pengajuan KTA.

Baca juga: Bagaimana Cara Melunasi Utang Kartu Kredit dengan KTA? Simak Caranya Berikut Ini!

3. Lama cicilan paling cepat

Dalam pengajuan KTA, ada baiknya kamu memilih tenor, atau lama cicilan paling singkat, sesuai dengan kemampuan membayar cicilan tiap bulan.

Memang tenor cicilan yang lama membuat beban cicilan terasa lebih ringan. Tetapi, semakin lama tenor pinjaman yang kamu pilih, otomatis kamu harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan KTA ini, karena beban bunga yang harus kamu tanggung juga lebih besar.


Disiplin bayar

4. Komitmen dan disiplin membayar

Pinjaman KTA termasuk produk kredit konsumtif bank yang berbunga cukup tinggi setelah kartu kredit. Maka itu, sebelum mengajukan KTA, pastikan Anda sudah mempertimbangkan kemampuan membayar cicilan.

Jangan sampat terlambat atau menunggak pembayaran cicilan. Biaya keterlambatan cicilan KTA biasanya cukup besar, bisa mencapai enam persen dari total cicilan bulanan.

Pastikan juga Anda memilih lama cicilan yang paling tepat sehingga kamu tidak perlu melirik opsi pelunasan dipercepat. Sebab, pelunasan KTA lebih cepat juga biasanya terkena biaya tidak kecil, bisa di atas lima persen dari total pinjaman.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya