Liputan6.com, New York- Penyanyi Beyonce batal tampil di festival musik "Coachella" yang akan berlangsung pada April 2017. Tengah hamil anak kembar menjadi alasan diva seksi 35 tahun ini tidak ambil bagian dari festival musik terbesar di AS.
Sebenarnya, sudah tepatkah yang dilakukan Beyonce, mengingat usia kandungannya yang belum terlalu besar? Lebih-lebih bukannya baik jika ibu hamil banyak bergerak? Lantas, kapan waktu yang tepat bagi ibu hamil untuk tidak lagi bekerja?
Advertisement
Dokter kebidanan dan kandungan dari Ohio State University, AS, Jonathan Schaffir, mengatakan, secara umum ibu hamil tetap bisa bekerja, bahkan hingga menjelang akhir usia kehamilan.
Asal, kondisi ibu hamil itu benar-benar sehat dan tidak berisiko tinggi mengalami komplikasi. Selama dokter mengatakan ibu hamil sehat-sehat saja, biasanya tidak dibatasi. Malah diminta untuk selalu aktif agar proses melahirkan berjalan mudah.
"Bila ibu hamil berisiko alami komplikasi, seperti pada ibu dengan riwayat darah tinggi atau pernah melahirkan prematur, ada kemungkinan aktivitasnya dibatasi," kata Jonathan seperti dikutip dari situs Live Science, Rabu (28/2/2017).
Namun, untuk kasus Beyonce, dokter menyarankan agar penyanyi yang baru-baru ini mendapat Like terbanyak di Instagram mengurangi pekerjaannya. Sebab, kata Jonathan hamil, hamil anak kembar masuk dalam kategori kehamilan berisiko.
"Biasanya, aktivitas untuk ibu hamil anak kembar lebih terbatas," katanya menambahkan.
Namun, kondisi Beyonce dan ibu hamil anak kembar lainnya tidak bisa disamaratakan. Perlu konsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan tentang pekerjaan yang dilakukan serta risikonya.
Secara umum, ibu hamil perlu berhati-hati bila melakukan aktivitas berat seperti mengangkat, menarik, atau mendorong beban berat. Hal tersebut bisa memicu kelelahan serta pusing.
Selain itu, kehadiran janin, apalagi hamil anak kembar, membuat wanita lebih berpotensi jatuh seperti disebutkan dalam keterangan Stanford Children's Health.