Liputan6.com, Palembang - Nasib malang dialami seorang disc jockey (DJ) ganteng bernama Virgiawan Sarjana Putra (22). Pria dengan nama panggung DJ Virgi Marda itu tewas dikeroyok belasan pria tak dikenal di depan diskotek di Palembang, pada Senin dini hari, 27 Februari 2017, sekitar pukul 01.00 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum kejadian, DJ Virgi Marda, sapaan akrabnya, sedang asyik berjoget di dalam Diskotek Darma Agung, di Jalan Sukarela, Kecamatan Sukarami, Palembang. Tiba-tiba, ia terdengar ribut dengan pengunjung diskotek lainnya yang diduga karena tak sengaja bersenggolan.
Saat keluar menuju parkiran belakang diskotek, Virgi langsung didekati 10 pria tak dikenal. Korban sempat berlari, tapi tertangkap dan dikeroyok secara membabi buta.
Beberapa orang lalu menghunuskan pisau ke sejumlah bagian tubuh Virgi, seperti di dada, pinggang, dengkul dan lengan. Tubuh korban langsung ambruk seketika dengan darah mengucur deras.
Melihat keributan itu, para pengunjung diskotek langsung melaporkan ke petugas Polsek Sukarame. Sekitar pukul 02.00 WIB, petugas kepolisian yang sampai di lokasi menemukan korban sudah meninggal dunia.
Baca Juga
Advertisement
Kapolsek Sukarami Kompol Akbar mengatakan, saat ditemukan kondisi tubuh korban penuh dengan luka tusukan benda tajam. Jenazah DJ ganteng itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Myria Palembang.
Sementara itu, tempat kejadian perkara (TKP) sudah diamankan dan pihak polisi sudah meminta keterangan ke beberapa saksi.
"Kita terus memburu pelakunya. Korban tercatat sebagai warga Jalan Kasnariansah No 56 RT 15 RW 06 Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang," kata Akbar.
Berita duka itu tak pelak membuat kedua orangtua korban bersedih. Anak sulung dari tiga bersaudara itu dikenal sebagai pribadi yang mandiri dan pekerja keras.
Menurut pengakuan Iin (45), ayah korban, anaknya sering diundang di berbagai event besar di Indonesia, baik di Palembang, Lampung, hingga Jakarta.
"Dari dulu dia suka dance dan DJ. Dia juga sudah mandiri karena bisa mendapatkan uang dari kerja kerasnya sendiri," kata Iin.
Kendati sudah merelakan sang anak, Iin beserta keluarga besarnya berharap kepolisian segera menangkap orang-orang yang membunuh anaknya tersebut.