Dadanya Terus Membesar, Pria AS Ini Terpaksa Pakai Bra Ukuran 44L

Seorang pria asal AS tinggal di ruang bawah tanah rumahnya selama 3 tahun dan tak ingin dilihat orang karena malu memiliki dada besar.

oleh Citra Dewi diperbarui 28 Feb 2017, 12:00 WIB
Dale Hawkey harus memakai bra ukuran 44L akibat kondisi medis (Fox6news.com)

Liputan6.com, Lansing - Seorang pria asal Amerika Serikat, Dale Hawkey, tinggal di ruang bawah tanah rumahnya selama tiga tahun dan tak ingin dilihat orang karena merasa malu. Hawkey mengklaim dirinya memiliki dada terbesar di dunia akibat kondisi medis.

Ia dan perawatnya, Nancy DeRose, mengatakan bahwa dadanya terdiri dari otot tebal yang saling berjalin dan terasa sangat menyakitkan. Pria berusia 49 tahun itu pun harus menggunakan bra berukuran 44L.

Semuanya berawal saat dirinya ditabrak truk pada 1999. Dokter kemudian menempatkan sepotong plastik di tulang belakangnya. DeRose mengklaim bahwa potongan plastik itu bergeser.

"Dadanya tumbuh. Setiap kali potongan plastik bergeser, dadanya tumbuh," ujar DeRose seperti dikutip dari Fox6now.com, Selasa (28/2/2016).

Hawkey berkata dokter bingung dengan kondisinya. Namun, ia menginginkan jawaban untuk kesehatan dan harga dirinya.

"Aku telah kehilangan tiga tahun dalam hidupku," ujar Hawkey yang telah tiga tahun tak mau keluar dari ruang bawah tanah karena malu.

DeRose mengatakan Hawkey telah menjalani seluruh tes hormon. Menurut catatan medis, ia memiliki aktivitas tiroid aktif, testosteron rendah, dan kelenjar pitutari yang meningkat. Seluruh mammogramnya negatif, yang berarti ia tak memiliki tumor.

Ahli endokrinologi yakin Hawkey telah mengalami peningkatan jaringan lemak di dada, atau disebut dengan gynecomastia.

Namun, Hawkey dan DeRose tak setuju dengan diagnosis dokter dan mengklaim yang ada di dadanya adalah otot. Mereka mengatakan bahwa otot di bagian tubuh Hawkey yang lain juga tumbuh, termasuk di leher, lengan, dan punggung atas.

"Semuanya keras," ujar Hawkey.

"Dokter tidak dapat mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara menekan pertumbuhannya," ujar DeRose.

Hawkey mengatakan kondisinya membuat dia patah hati. Ia telah kehilangan beberapa teman dan keluarganya. Hal itu membuatnya terus-menerus malu.

"Kami telah menelusuri internet, melihat apakah ada kasus serupa. Aku telah membaca banyak jurnal kesehatan, mencoba melihat apakah ada orang di luar sana yang sedang mempelajarinya," ujar DeRose.

Hawkey saat ini sedang menunggu pertemuannya dengan University of Michigan. Ia mengatakan tak mencari obat penyembuh, tapi hanya sesuatu untuk memperlambat proses pertumbuhan, meski itu berarti ia harus tetap memakai bra.

Hawkey mengatakan dia takut jika proses tersebut terus berlanjut, hal itu akan membunuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya