Orang Nomor Dua Al Qaeda Tewas dalam Serangan Rudal di Suriah

Kematian orang nomor dua di Al Qaeda itu dibenarkan oleh kelompok afiliasinya melalui sebuah unggahan status.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Feb 2017, 11:07 WIB
Serangan yang menewaskan orang nomor dua di Al Qaeda Suriah. (MyFox8.com)

Liputan6.com, Idlib - Orang nomor dua di kelompok militan Al Qaeda setelah Ayman al-Zawahiri, Abu al Khayr al-Masri tewas dalam serangan rudal di Idlib, Suriah.

Dua pejabat AS mengatakan, al-Masri tewas dalam serangan yang diarahkan oleh komunitas intelijen AS.

Kelompok aktivis Inggris yang berbasis di Suriah, Syrian Observatory for Human Rights atau SOHR mengatakan kepada CNN yang dikutip Selasa (28/2/2017), al-Masri tewas pada Minggu, 26 Februari 2017 dalam serangan yang menargetkan kendaraannya di dekat Desa al-Mastoumeh di Idlib. Beberapa aktivis oposisi Suriah juga dilaporkan tewas dalam serangan rudal tersebut.

Menurut keterangan dari SOHR, al-Masri yang nama aslinya adalah Abdullah Muhammad Rajab Abd al-Rahman tengah berada di mobil dekat kamp al-Mastoumeh ketika serangan itu terjadi.

Abdallah al-Muhaysini, anggota senior Jabhat Fatah al-Sham membenarkan kematian orang nomor dua di Al Qaeda itu, melalui pidato yang diunggah pada saluran telegram resminya.

"Semoga Tuhan menerima Abu al-Khayr di surga-Nya. Semoga Tuhan menyatukan kita bersama-sama," ucap Abdallah al-Muhaysini.

Al-Muhaysini, yang merupakan warga Mesir adalah anggota senior di Jabhat Fath al-Sham yang dulu dikenal sebagai Front al-Nusra -- afiliasi Al Qaeda.

Front Al-Nusra di Suriah berpisah dari Al Qaeda musim panas tahun lalu, dengan restu dari pemimpin Al Qaeda, al-Zawahiri.

Kelompok Pertahanan Sipil Suriah di Idlib yang juga dikenal sebagai White Helm melaporkan kejadian tersebut. Mereka lalu mengunggah gambar di akun Facebook-nya.

Kelompok itu juga melaporkan dua orang tewas dalam serangan itu tanpa menyebutkan nama mereka.

Pada 2005, Abdullah Muhammad Abd Al-Rahman dinyatakan oleh Departemen Keuangan AS sebagai pendukung kelompok teror.

Departemen itu mengatakan, ia bertanggung jawab sebagai sosok yang mengoordinasikan pekerjaan Al Qaeda dengan organisasi teroris lainnya. Pada 2016, Dewan Keamanan PBB menempatkan dia bersama 81 orang lain dalam daftar orang-orang yang menerima sanksi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya