Liputan6.com, Jakarta - Proton Iriz, asal Malaysia, yang baru saja mengaspal di Indonesia punya beberapa penantang, salah satunya adalah Nissan March. Keduanya berada di segmen yang sama dan akan beradu memeperoleh pangsa pasar terbanyak.
Meski judulnya berkompetisi, Nissan Motor Indonesia tetap mengapresiasi kehadiran Iriz. Menurut Antonio Zara, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), model apapun yang masuk ke segmen apapun akan merangsang industri secara umum.
"Setiap produk baru menarik karena itu bisa menstimulasi industri," ujarnya dalam acara Datsun Rising Hope 2 di Jakarta, Senin (27/2) kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, dengan semakin banyak model yang dijual di pasar, industri otomotif Indonesia akan semakin baik. "Itu juga kenapa kami membuat pabrik baru (di Purwakarta) dan juga produk baru nanti," ujar pria yang akrab disapa Toti itu.
Pernyataan ini memang cenderung normatif. Toti juga pernah mengatakan hal serupa saal Toyota Calya dan Daihatsu Sigra masuk ke pasar, dan pada akhirnya terbukti menggebrak. Menurutnya, Calya-Sigra berperan besar untuk membuat masyarakat menengok ke segmen low cost green car (LCGC), sekaligus berimbas pada pasar otomotif itu sendiri.
"Toyota Calya dan Daihatsu Sigra itu penting untuk menstimulus pasar. Sekarang lebih banyak yang mau LCGC. Di masa lalu orang tidak berpikir untuk membeli mobil ini," ujarnya di sela malam inagurasi Nissan GT Academy, di Sentul, tahun lalu.
Pada akhirnya, keberadaan Calya dan Sigra turut menggerus pangsa pasar produk Nissan, atau lebih spesifik anak perusahaan mereka, Datsun.
Lantas, apakah Iriz juga akan melakukan hal yang sama kepada March? Toti tidak memberikan keterangan terkait ini. Yang jelas, berdasarkan data Gaikindo, di segmen city car sendiri March hanya terjual sebanyak 2.099 unit sepanjang tahun lalu, masih kalah dengan Honda Brio yang berada di posisi puncak.