Liputan6.com, Pekanbaru - Gara-gara narkoba jenis sabu seberat 3,3 kilogram milik mertuanya, perempuan berinisial YS terpaksa berurusan dengan Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Dumai. Dia dibawa ke Mapolres bersama barang bukti yang berasal dari Malaysia itu.
Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, dalam kasus ini mertua YS, Samsul Bachri, ditetapkan sebagai buronan. Dia kabur setelah mengetahui petugas mendatangi rumahnya.
"Dia kabur ke Malaysia," kata Guntur, Selasa malam, 28 Februari 2017.
Guntur menyebutkan, disitanya sabu senilai Rp 6 miliar itu berawal dari penyelidikan yang menyebut adanya serpihan haram masuk ke Indonesia melalui Kota Dumai. Hasil penyelidikan diketahui sabu itu dibawa tersangka Samsul dari Malaysia via laut.
Petugas kemudian bergerak ke rumahnya di Jalan Pangkalan Sena, Kecamatan Dumai Barat. "Kala itu, petugas hanya menemukan Yeni yang merupakan menantu tersangka," kata Guntur.
Dengan disaksikan ketua RT setempat, petugas menggeledah dan menemukan enam paket sabu. Tiga paket masing-masing memiliki berat 1 kilogram.
"Kemudian, tiga paket lagi masing-masing memiliki berat 100 gram. Totalnya 3,3 kilogram. Sabu itu disimpan dalam lemari kayu kamar," kata Guntur.
Baca Juga
Advertisement
Sejauh ini, menantu Samsul berinisial YS masih berstatus saksi. Hasil pemeriksan intensif di Mapolres, YS mengaku tidak tahu apa yang dibawa mertuanya dari Malaysia.
Untuk memburu Samsul, Polres Kota Dumai sudah berkoordinasi dengan dengan kepolisian Diraja Malaysia. Selain itu, tim sudah juga dibentuk untuk mengungkap jaringan Samsul.
"Tim ini terdiri dari Intelijen, tim pengejaran dan provos. Tim ini di back-up dari Polda tentunya," kata Guntur.
Terpisah, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain mengapresiasi kinerja jajarannya yang berhasil kasus tersebut. Dia memerintahkan anggotanya mengusut tuntas kasus ini hingga Samsul tertangkap.
Dia mengaku geram dengan ulah bandar yang memasok sabu dari negeri jiran tersebut. Dia pun berjanji bakal memberi efek jera jika nantinya Samsul tertangkap.
"Semoga cepat tertangkap dan bagus sekali kalau pers rilisnya nanti di depan kamar jenazah rumah sakit," ujar Zulkarnai geram.