Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengalokasikan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg) sebagai bahan bakar pompa air para petani.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, konsumsi elpiji bersubsidi di wilayah yang memiliki area persawahan meningkat saat musim kemarau. Itu karena petani menggunakan elpiji tersebut sebagai bahan bakar pompa air.
"Pada musim paceklik, musim kering banyak petani menggunakan pompa air," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dia juga mengaku telah menerima usulan dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk mengalokasikan elpiji bersubsidi sebagai bahan bakar pompa air petani.
Permintaan ini pun dipenuhi pemerintah. Elpiji bersubsidi akan diberikan kepada petani kecil agar mereka bisa tetap bercocok tanam saat musim kemarau. Sawah petani akan tetap bisa mendapatkan pasokan air yang dipompa menggunakan bahan bakar elpiji.
"Kalau kita beri bantuan pada musim kering pun masih bisa cocak tanam, kita juga sudah dapat surat dari Bupati Sragen," ungkap dia.
Dia mengatakan, saat ini sedang mengkaji secara keekonomian dan manfaatnya. Hal ini pun akan diusulkan ke DPR. "Untuk pompanya ini diberi bantuan, kita akan usulkan juga ke parlemen," dia menandaskan. (Pew/Nrm)