Liputan6.com, Jakarta Ada banyak faktor yang memengaruhi berat badan bayi saat lahir. Hal yang mengejutkan dari studi terbaru tersebut, cuaca ekstrem, baik terlalu dingin atau panas akan memengaruhi berat badan bayi saat lahir.
Peneliti mengungkapkan, wanita yang saat hamil terpapar suhu yang terlalu panas atau dingin biasanya meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Kondisi ini terjadi meski bayi lahir normal bukan prematur.
Advertisement
Ini artinya perubahan iklim global, salah satunya ketika cuaca membuat suhu udara terlalu panas atau dingin, berdampak pada berat badan bayi di dalam kandungan.
Peneliti mengetahui hal ini setelah menganalisis 220.000 kelahiran bayi di 19 rumah sakit di Amerika Serikat dari 2002-2008. Dari data yang ada kemudian dibandingkan dengan suhu udara rata-rata selama masing-masing trimester kehamilan.
Hasilnya, wanita yang saat trimester pertama dan ketiga terpapar suhu udara yang tidak biasa, berpotensi 18-31 persen melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Nah, bila selama kehamilan cuaca terlalu panas atau dingin dari biasanya, potensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah 2,5 kali lebih besar.
Peneliti belum mengetahui hubungan paparan antara suhu ekstrem dengan berat badan bayi yang rendah. Salah satu kemungkinannya, cuaca ekstrem membuat aliran darah ke rahim menurun. Sehingga pertumbuhan janin terganggu.
Meski begitu, masih dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui hubungan pasti antara cuaca ekstrem dengan kelahiran bayi dengan berat badan bayi rendah.