Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dunia mengenalnya sebagai gadis berkaus 'LOL' dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA 2), Malaysia.
Fotonya yang kabur menyebar di dunia maya. Ia pun mendapat julukan baru 'LOL assassin' -- pembunuh berkaus LOL.
Perempuan itu sempat disangka agen Korea Utara yang dikirim untuk menghabisi nyawa kakak tiri Kim Jong-un.
Belakangan terkuak, namanya adalah Doan Thi Huong, perempuan desa asal Vietnam yang mengadu nasib di Negeri Jiran.
Sejumlah informasi juga diambil dari laman Facebook 'Ruby Ruby'.
Di sana Huong mengunggah sejumlah foto terlihat seksi -- bikini warna merah yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sedang memegang bola. Ada juga gayanya berbikini putih bunga-bunga di atas motor bebek.
Namun, penampilan Doan Thi Huong sungguh berbeda saat muncul di Pengadilan Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dikutip dari CBS News, Rabu (1/3/2017), tak ada senyum yang tersungging dari bibirnya. Wajahnya tampak sembab berurai air mata. Rambutnya yang dicat cokelat muda kusut dan kusam.
Huong dibawa ke gedung pengadilan dalam kondisi diborgol dan dikawal seorang petugas perempuan. Pengamanan ketat diberlakukan, pasukan bersenjata disiagakan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Dia mengenakan kemeja kuning di balik rompi anti-peluru dipadu celana jins.
Wajahnya bengkak, matanya berkaca-kaca saat menatap fotografer dan wartawan yang berkerumun di luar pengadilan.
"Dia membantah. Membantah. Ia mengatakan, 'Saya tidak bersalah'," kata pengacara Huong, Selvam Shanmugam.
"Tentu saja dia tertekan karena ia menghadapi ancaman hukuman mati."
Tersangka lain, Siti Aisyah juga mengenakan rompi anti-peluru di atas kaus merahnya. Di luar pengadilan, ia tampak muram, kepalanya tertunduk dan pandangan matanya menghadap ke bawah.
Permintaan pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng agar polisi dan saksi tak membuat pernyataan publik yang bisa mengkriminalisasi kliennya diterima pengadilan.
Seperti dikutip dari Huffington Post, rompi anti peluru digunakan untuk melindungi kedua perempuan tersebut. Dikhawatirkan mereka yang juga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam berniat 'membungkam' Siti Aisyah dan Huong,
Polisi Malaysia mengatakan, kedua wanita itu menjadi eksekutor Kim Jong-nam dengan cara membubuhkan cairan diduga VX nerve agent ke wajah Kim Jong-nam -- yang tewas 20 menit kemudian.
Kamera CCTV menangkap aksi Huong menyergap Kim Jong-nam dari belakang, lalu mengusapkan cairan ke wajah target. Sementara, Siti Aisyah muncul dari depan.
Baik Huong maupun Siti Aisyah menolah tuduhan tersebut. Mereka mengaku dibayar untuk melakukan lelucon iseng dalam sebuah acara reality show.
Jika terbukti bersalah keduanya bisa dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.
Korea Utara: Absurd...
Korea Utara terus membantah tuduhan berada di balik pembunuhan di Malaysia. Pihak Pyongyang balas menuding, Korsel atau Amerika Serikat sedang melakukan kampanye kotor terhadap rezim Kim Jong-un.
Korea Selatan mengatakan, pemerintah Korut memerintahkan pembunuhan Kim Jong-nam, dan melibatkan dua orang luar sebagai eksekutor.
Aparat Malaysia juga menangkap seorang warga Korea Utara dan menempatkan beberapa lainnya dalam daftar tersangka.
Sejauh ini Korut belum mengakui identitas Kim Jong-nam. Lewat kantor berita KCNA, mereka mengidentifikasi korban sebagai Kim Chol -- nama yang tertera dalam paspor.
Mengutip seorang ahli yang tak disebut namanya, KCNA mengabarkan, klaim bahwa sejumlah kecil VX nerve agent sangat beracun yang terdeteksi pada jenazah sebagai penyebab kematian Kim Jong-nam adalah 'absurd' dan kurang akurat dan logis secara ilmiah.