Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai kunjungan kerja (kunker) Panitia Khusus Pemilihan Umum (Pansus Pemilu) ke Meksiko dan Jerman memang diperlukan. Alasannya, ada pengalaman dan pembelajaran yang harus dilihat langsung ke lokasi.
"Bukan masalah izin atau tidak, sebetulnya istilah diplomasi parlemen terkait hal penting menjadi salah satu barangkali yang tidak bisa dipelajari, diterima pada saat pembacaan literatur atau internet. Ada interaksi terutama di Jerman maupun Meksiko," ucap Taufik di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Advertisement
Dia menambahkan, sebelum kunker dilakukan, anggota dewan sudah harus tahu apa yang akan mereka pelajari selama di sana, bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP), dan lain sebagainya.
"Harapannya tentunya kami dari salah satu pimpinan mempelajari lagi, bagaimana background, SOP sudah diselesaikan belum, studi sudah disiapkan atau belum, kriteria pelaksanaannya kunjungan sudah harus dipenuhi setiap pansus manapun terkait kunjungan parlemen," papar dia.
Taufik menjelaskan, karena saat ini DPR sedang fokus kedatangan Raja Salman, maka permasalahan kunker Pansus Pemilu ini belum dibicarakan lebih jauh.
"Kita masih konsentrasi Raja Salman, Pak Pelaksana Sekjen belum ada agenda, belum ada rapat pimpinan lagi, akan kita bahas lagi," kata dia.
Terkait urgensi Pansus Pemilu ke luar negeri, Taufik menyebut itu berasal dari internal. Rapat iu dilakukan di dalam internal Pansus Pemilu.
"Menurut saya urgensinya dari pimpinan pansus, pimpinan DPR hanya memfasilitasi dan mengingatkan agar kunjungan pansus apapun, diplomasi parlemen harus disampaikan kepada publik sebelum dan sesudah berangkat hasil evaluasinya seperti apa," tutur dia.
Pansus Pemilu akan melakukan kunker ke Meksiko dan Jerman. Kunker tersebut dilakukan untuk mengetahui seperti apa pelaksanaan pemilu di negara tersebut.
"Anggota pansus akan mengadakan kunker sebagian ke Jerman, sebagian ke Meksiko," ujar Wakil Ketua Panitia Khusus Pemilihan Umum (Pansus Pemilu) Benny K Harman.
Benny menjelaskan, ada beberapa isu penting yang bisa dipelajari dari pelaksanaan pemilu di Meksiko dan Jerman. Contohnya, Meksiko yang merupakan salah satu negara di dunia yang menyelenggarakan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara bersamaan.
Sedangkan di Jerman, menurut Benny, Pansus Pemilu akan melihat sistem di sana. Mereka dijadwalkan akan berangkat pada 10 Maret 2017.