Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Rabu kemarin. Penurunan ini membukukan dua sesi berturut-turut pada hari Rabu.
Melansir Marketwatch, Kamis (2/3/2017), pemicu pelemahan harga emas adalah menguatnya mata uang dolar, kenaikan saham AS, dan perkiraan kenaikan suku bunga pada Mare ini oleh The Federal Reserve.
Advertisement
Emas untuk pengiriman April turun US$ 3,9 atau 0,3 peren utnuk menetap di level US$ 1.250 per ounce. Harga itu adalah yang terendah sejak 22 Februari 2017, menurut data dari Factset.
Harga mendapatkan keuntungan 3,5 persen sepanjang Februari. Sementara harga perak naik 2 sen atau 0,1 persen ke level US$ 18,48.
Kombinasi dari respon pidato Presiden AS Donald Trump di kongres dan pertemuan The Fed pada pertengahan Maret bisa memengaruhi harga emas, stagnan atau terkonsolidasi dalam dua pekan ke depan.
Tak lama setelah Beige Book The Fed keluar pada Rabu, harga emas kemudian turun US$ 1.247 di perdagangan elektronik.
Beige Book yang merupakan koleksi dari anekdot mengenai ekonomi sebelum the Fed membuat keputusan untuk kenaikan suku bunga menunjukkan bahwa kenaikan optimisme bisnis setelah pemilihan presiden sedikit mereda.