Liputan6.com, Jambi - Pasca-kerusuhan, Lapas Jambi kini dijaga ketat sejumlah aparat kepolisian dan TNI. Keluarga para narapidana (napi) dan tahanan juga mulai berdatangan sejak Rabu (2/3/2017) pagi tadi.
Imah, salah seorang warga Kabupaten Muarojambi sengaja datang sejak pagi karena takut dan khawatir akan kondisi anaknya yang tengah meringkuk di tahanan.
"Kami takut lah ada apa-apa sama anak. Apalagi katanya sampai bakar-bakaran," ujar Imah khawatir.
Ia mengaku mendengar informasi kerusuhan di Lapas Jambi dari para tetangganya usai membaca berita. Namun, Imah harus bersabar karena pihak Lapas belum mengizinkannya menjenguk keluarga di dalam Lapas.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan informasi yang beredar, Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly dikabarkan akan melihat langsung kondisi Lapas Jambi pasca-kerusuhan.
Lapas Jambi saat ini menampung sekitar 1.500 lebih tahanan dan narapidana. 80 orang di antaranya adalah perempuan. Lapas ini penuh sesak karena kapasitas idealnya hanya 350 orang saja.
Rusuh di Lapas Jambi pecah karena sejumlah napi dan tahanan menolak razia narkoba oleh petugas. Aksi yang awalnya damai berujung anarki dan pembakaran sejumlah bangunan Lapas.