Liputan6.com, New York - Hasil survei terbaru yang dilakukan New World Wealth memperlihatkan, banyak miliarder dan individu berpenghasilan tinggi yang memilih untuk pindah tempat tinggal. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini.
Dalam laporan berjudul “Global Health Review: Worldwide Wealth and Wealth Migration Trends" tersebut dikatakan, sebanyak 82 ribu individu berpenghasilan besar memutuskan untuk pindah tempat tinggal.
Baca Juga
Advertisement
Keamanan, kesehatan dan kestabilan ekonomi sebuah negara bisa menjadi faktor pendorong perpindahan miliarder ke sebuah negara. Laporan ini juga menyebut bahwa perpindahan miliarder ini bisa menjadi indikator tentang bagaiman kondisi politik dan stabilitas ekonomi dirasakan oleh orang-orang kaya.
Melansir Marketwatch.com, Kamis (2/3/2017) berikut ulasannya:
5. Selandia Baru
Negara tetangga Australia ini merupakan salah satu negara favorit tujuan tempat tinggal para miliarder. Di 2015, terdapat 2.000 orang kaya yang pindah ke negara ini. Sementara di 2016, terjadi perpindahan 4.000 orang yang berarti terdapat peningkatan 2.000 orang dari tahun sebelumnya.
4. Uni Emirat Arab
Di tahun 2016, tercatat sebanyak 5.000 orang berpenghasilan tinggi pindah ke negara ini. Angka ini berarti terdapat peningkatan 2.000 orang dari tahun 2015 yang berjumlah 3.000 orang.
3. Kanada
Negara ketiga yang juga menjadi tempat favorit para miliarder adalah Kanada. Di tahun 2015, jumlah penambahan miliarder yang pindah ke negara ini diperkirakan sekitar 5.000 orang. Sementara di tahun 2016, jumlah tersebut bertambah menjadi 8.000 orang.
Amerika Serikat
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat masih memiliki daya tariknya tersendiri bagi para miliarder dunia. Jumlah miliarder yang memilih tinggal di Amerika Serikat bertambah tiga ribu orang dari tahun 2015 yang hanya mencapai 7.000
1. Australia
Peringkat pertama ditempati oleh Australia. Negara ini tercatat didatangi oleh banyak imigran berpenghasilan besar sebanyak 11 ribu orang di tahun 2016. Angka tersebut meningkat dari tahun 2015 yang hanya mencapai 8.000 orang.
Advertisement