Menteri Rini Angkat Novie Riyanto Jadi Dirut AirNav Indonesia

Ada beberapa pertimbangan Menteri Rini merombak jajaran Direksi AirNav Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Mar 2017, 19:59 WIB
(Foto: Ilyas Istianur P)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno resmi mengangkat Novie Riyanto sebagai Direktur Utama‎ Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan Asisten Deputi Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Konsultan II Wien Irwanto dan Asisten Deputi Manajemen Sumber Daya Manusia Eksekutif BUMN Imam Bustomi di Kementerian BUMN pada Kamis (2/3/2017).

Dengan keputusan itu, maka Bambang Tjahjono secara resmi berhenti dari orang nomor satu di AirNav Indonesia.

Bambang sebelumnya pernah menjabat Plt Dirjen Perhubungan Udara. Dia merupakan birokrat Perhubungan yang telah memasuki usia pensiun.‎

Bambang diangkat menjadi orang nomor satu di AirNav Indonesia pada 12 Desember 2014.

Dikutip Liputan6.com dari SK tersebut, Menteri Rini juga sekaligus memberhentikan‎ Direktur Teknik Lukman F Laisa dan Direktur Pengembangan Layanan New In Hartaty‎. Untuk dua posisi ini, dia belum menunjuk penggantinya.

‎Staf Khusus Menteri BUMN Devy Wildasari Adjiningsih sebelumnya mengungkapkan ada beberapa pertimbangan Menteri Rini merombak jajaran Direksi AirNav Indonesia.

‎"Perubahan struktur AirNav ditujukan untuk memperkuat jajaran direksi sehingga bisa meningkatkan kinerja AirNav yang harus mengimbangi dinamika aktivitas bandara yang akan terus meningkat‎," dia menjelaskan.

Adapun Novie Riyanto saat ini menjabat sebagai Direktur Navigasi Penerbangan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Dikonfirmasi terpisah, ‎Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait membenarkan adanya perubahan susunan direksi tersebut.

"Iya betul siang ini Kementerian BUMN selaku kuasa pemilik modal menyampaikan surat pemberhentian 3 orang direksi, dan mengangkat 1 direktur utama," ujar Yohanes kepada Liputan6.com.

Untuk posisi 2 direktur lainnya yang kosong, manajemen AirNav Indonesia masih menunggu keputusan Kementerian BUMN. "Keputusan ada di Kementerian BUMN," dia menjelaskan.

Meski demikian, Yohanes memastikan pelayanan AirNav Indonesia terhadap pengguna jasa navigasi  tetap berlangsung secara normal. Dengan pergantian, AirNav Indonesia diharapkan terus bertumbuh menjadi penyelenggara pelayanan navigasi kelas dunia.

"AirNav sebenarnya bukan hal baru bagi Pak Novie. Beliau saat ini juga merupakan regulator di sektor navigasi. Selain itu, beliau pernah menempuh S2 di Prancis mengenai master plan navigasi," pungkas Yohanes.‎ (Yas/nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya