Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran jaringan 4G LTE di Indonesia yang menawarkan koneksi internet cepat perlahan memudarkan eksistensi jaringan 2G. Pada akhirnya, ponsel-ponsel yang hanya berjalan di jaringan 2G seperti Nokia 3310, tak akan bisa dipakai, jika jaringan 2G dimatikan oleh operator sekitar tahun 2019 mendatang.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, di samping karena perkembangan teknologi, ada faktor lain yang membuat jaringan 2G diperkirakan akan mati pada 2019 nanti.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pria yang karib disapa Chief RA itu, jaringan 2G bisa dimatikan bila ekosistem 4G telah hadir di sebagian besar tempat di Indonesia.
"Saya tidak mengatakan jaringan 2G akan dimatikan pada 2019, itu ancer-ancer. Kalau Palapa Ring selesai pada 2019, artinya 4G sudah ada di mana-mana, kemudian harga ponsel 4G di sekitaran Rp 400 ribu, (jadi) tinggal aplikasinya saja. Ya, paling lama (jaringan 2G mati) tahun 2020," tutur Rudiantara saat ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Tak hanya itu, perangkat 4G yang lambat laun harganya makin murah, juga akan membuat masyarakat berpindah dari ponsel 2G ke 4G. Apalagi, dengan penerapan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), diperkirakan harga ponsel 4G pada tahun 2019 menyentuh Rp 400 ribuan.
Keberadaan jaringan 4G yang makin luas dan perangkat 4G murah itulah yang dipercaya oleh Chief RA mampu membuat ponsel 2G seperti Nokia 3310 edisi baru, tak bisa bertahan lama di Indonesia.
Belum lagi, jika menilik seringnya orang Indonesia berganti ponsel. "Kalau Nokia 3310 masuk (ke Indonesia) sekarang, kita harus lihat orang (Indonesia) ganti ponsel berapa tahun sekali? Kalau Nokia 3310, terus orang ganti ponsel setahun sekali, berarti tahun depan gak dipakai lagi," tegas Rudiantara.
(Tin/Why)